Hasil Monitoring Terbaru Baratin, Anggur Shine Muscat Sesuai Standar Keamanan

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Karantina Indonesia (Barantin) mengungkapkan, hasil pemantauan produk anggur impor selama ini menunjukkan buah anggur yang masuk ke Indonesia masih di bawah batas residu.

Pengumuman ini dibuat setelah residu berbahaya ditemukan pada anggur Muscat Shine di Thailand. 

Sekretaris Jenderal Barentin Hudiansya Is Nursal, Kepala Kantor Hukum dan Humas, mengatakan Barentin memantau keamanan pangan, termasuk residu pestisida, logam berat, mikotoksin, dan kontaminasi mikrobiologi, dengan mengambil sampel barang yang masuk ke wilayah Indonesia.

Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk menjaga dan memastikan kepatuhan negara pengekspor dalam memenuhi persyaratan karantina keamanan pangan. Setidaknya ada 3.561 Bahan Makanan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) seperti apel, anggur, beras, kiwi, kedelai, bawang merah, jamur, seledri, brokoli, stroberi, almond, jeruk, dan cabai kering. Untuk pengujian keamanan pangan termasuk 772 pengujian pada buah anggur dengan parameter pestisida.

Dalam keterangannya yang dikutip Kamis (31/10/2024), Hudiansyah mengatakan, “Hasil pemantauan produk anggur yang diimpor dari Barentin selama ini menunjukkan hasil di bawah batas residu.

Berdasarkan data Pusat Data dan Sistem Informasi Barentin, total impor wine bersertifikat Indonesia pada Januari-September 2024 sebanyak 78.538 ton yang berasal dari berbagai negara seperti China, Australia, Peru, Chile, dan India.

Khusus anggur muscat China, berdasarkan sertifikat karantina, pemasukannya pada periode Januari-September 2024 sebanyak 681 ton.

Hudiansyah mengatakan, setiap impor buah anggur dilakukan pengujian residu pestisida, termasuk Klorpirifos (Chlorpyirifos), di negara asal oleh laboratorium terakreditasi yang terdaftar di Barentin dan dibuktikan dengan sertifikat hasil pengujian atau sertifikat analisis (COA).

Dia memastikan seluruh barang hewani, ikan, dan tumbuhan, termasuk produknya seperti buah-buahan, yang masuk ke Indonesia melalui proses pemantauan dan pemeriksaan karantina. 

“Barentin melakukan proses pemeriksaan terhadap bahan pangan impor, yaitu sebelum perbatasan dan di perbatasan,” ujarnya.

Pemeriksaan praperbatasan dilakukan pada saat produk belum masuk ke Indonesia, yaitu dilakukan analisis risiko di negara asal, dan pemeriksaan karantina perbatasan dilakukan secara fisik, dokumen, dan pengujian laboratorium setiap kali produk masuk. Titik masuk seperti pelabuhan dan bandara.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi persyaratan karantina termasuk persyaratan keamanan pangan sebagaimana yang dipersyaratkan.

Selain itu, sesuai arahan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, Barentin melakukan analisis risiko terhadap produk buah-buahan impor, serta kemungkinan terbawanya hama dan penyakit tersebut melalui media pembawa. tentang keamanan pangan.

Selain itu, pencegahan masuknya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (PPO) dan pemantauan keamanan pangan segar asal tumbuhan pada seluruh sarana pengangkutan dilakukan melalui sistem karantina digital terpadu sebelum perbatasan. .

Melalui pemberitahuan sebelumnya, Hudiansyah mengatakan seluruh pelaku usaha di negara asal harus mengirimkan dokumen pendukung sebagai langkah yang diharapkan sebelum produknya sampai di Indonesia. 

“Dengan begitu, prosedur impor barang ke Indonesia tidak hanya cepat, tetapi juga aman dan memenuhi persyaratan perlindungan biosekuriti,” ujarnya.

Setelah residu berbahaya ditemukan pada buah anggur muscat mengkilap di Thailand, pemerintah mengimbau masyarakat untuk memprioritaskan konsumsi buah tersebut di dalam negeri. 

Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan barang-barang yang dikonsumsi dengan cara mencuci buah sebelum dimakan, mencucinya dengan air mengalir, karena hal ini dapat mengurangi residu dan kotoran pada permukaan buah.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *