Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Tokio Marine Indonesia mencatat pendapatan premi mencapai Rp 1,57 triliun pada Q3/2024.
Meski terdapat sedikit penurunan pendapatan sebesar 0,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Direktur Tokio Marine Indonesia Sankoyo Setiabudi mengatakan perseroan memang berhasil memperbaiki laba.
“Hal ini mencerminkan pengelolaan operasional yang lebih efektif, efisien, dan penerapan kebijakan penerimaan risiko yang disiplin sesuai dengan selera bisnis,” kata Sankoyo kepada Bisnis seperti dikutip, Kamis (31/10/2024).
Sancoyo menambahkan, pendapatan premi Tokio Marine Indonesia hingga kuartal III 2024 ditopang oleh kinerja lini bisnis properti dan kargo. Dari sisi klaim, perseroan telah melunasi klaim bruto sebesar Rp674 miliar hingga kuartal III 2024. Pembayaran klaim Tokio Marine Indonesia tahun ini sebagian berasal dari cadangan yang dibuat pada tahun sebelumnya, khususnya dari lini bisnis properti.
“Kami telah melihat peningkatan pembayaran klaim bruto sekitar 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Sankoyo.
Meski demikian, Sankoyo menegaskan hal tersebut tidak berdampak negatif terhadap profitabilitas perusahaan berkat strategi bisnis yang kuat dan manajemen risiko yang efektif. “Manajemen risiko yang kami terapkan memungkinkan perusahaan menjaga stabilitas keuangan sekaligus memberikan layanan klaim yang optimal kepada klien,” ujarnya.
Untuk kuartal IV-2024, Tokio Marine Indonesia optimis premi bruto akan terus tumbuh meski masih ada dampak penurunan lini bisnis kendaraan. Sancoyo mengatakan pihaknya yakin masuknya lini bisnis lain dapat mengimbangi tantangan tersebut. Pertumbuhan diharapkan terutama dari lini bisnis properti, kargo dan perjalanan, serta dari produk-produk baru kami yang menjadi mitra UKM.
“Strategi TMI fokus pada diversifikasi lini produk dan peningkatan layanan digital agar lebih adaptif terhadap kebutuhan pelanggan. Kami juga terus memperkuat kerja sama dengan mitra usaha untuk memperluas jangkauan layanan, khususnya untuk sektor UMKM,” kata Sancoyo.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel