Bisnis.com, BANDA ACEH – Pemisahan unit atau pemisahan unit usaha syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga Syariah) semakin dekat dengan realisasi. Direktur CIMB Niaga Syariah Pandji P. Djajanegara mengatakan proyek spin-off ini diharapkan selesai pada awal tahun 2026.

“Jadi rencana pemisahan kita akan dilaksanakan pada kuartal pertama tahun 2026, kalau tidak ada salahnya.”

Pandji mengatakan pihaknya tengah mengkaji perizinan terkait konversi status UUS menjadi bank umum syariah (BUS). Lebih lanjut, CIMB Niaga Syariah juga sedang menganalisis model bisnis pada saat melakukan konversi dari UUS ke BUS.

Pandji juga menjelaskan, alasan CIMB Niaga Syariah membentuk perusahaan baru dibandingkan melakukan akuisisi adalah karena kesesuaian sumber daya yang ada. Aset CIMB Niaga Syariah mencapai Rp64,83 triliun pada kuartal II 2024.

Seperti diketahui, UUS dengan nilai aset sebesar 50% dari total aset induk perusahaan dan/atau UUS aktif minimal Rp 50 ribu miliar harus dikonversi menjadi BUS.

Alasan kedua, menurutnya, mendirikan perusahaan baru lebih mudah dibandingkan harus melakukan akuisisi.

“Kenapa kita tidak beli bank baru? Karena setelah pemisahan kita berniat melebihi modal minimal yang ditetapkan OJK. Kalau modalnya masih di level minimal, kita akan cari bank lain. Tapi modalnya cukup,” dia stres.

Sebelumnya, Fransiska Oei, Chief Compliance, Corporate Relations & Legal Officer CIMB Niaga mengatakan pemisahan CIMB Niaga Syariah bisa dilakukan pada tahun depan.

“Kita pisah tahun 2025. Kita bikin perusahaan baru, bukan akusisi. Syarat permodalannya juga harus mencukupi,” kata Fransiska usai agenda Mengejar Impian Pendidikan, Kamis dua (21 Oktober 2024).

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *