Bisnis.com, JAKARTA – Eric Tohir menyebut kiprah Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Joko Widodo – Ma’ruf Amin telah menorehkan sederet prestasi. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.  

Melalui unggahan di akun resmi @erickthohir, Menteri BUMN mengatakan pihaknya telah berperan dalam penanganan pandemi Covid-19, serta mendorong pembangunan dan transformasi selama lima tahun terakhir. 

Ia mengatakan pada Minggu (20 Oktober 2024): “Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami dalam menangani pandemi Covid-19 dengan menghadirkan vaksin pertama di Indonesia, penyediaan rumah sakit, dan obat-obatan gratis.” 

Terkait pembangunan, Eric mengatakan Kementerian BUMN telah mempercepat pembangunan infrastruktur seperti kereta cepat, jalan tol, dan bendungan untuk memudahkan masyarakat bahkan mendorong pembangunan. 

Selain itu, ia juga menyinggung upaya pembersihan dan kebangkitan perusahaan pelat merah, antara lain pemberantasan korupsi di PT Assuransi Jiwasraja (Persero), PT Asabri (Persero), Garuda Indonesia, dan dana pensiun.

“Kami juga terus berbenah dan menyehatkan perusahaan-perusahaan pelat merah dengan mendorong penyelesaian kasus-kasus korupsi seperti yang terjadi di Jivasraya, Asabri, Garuda, dan dana pensiun,” kata Ketum PSSI. 

Eric mengatakan, sebagai bagian transisi, Kementerian BUMN akan terus mendorong prinsip tata kelola perusahaan seperti yang diterapkan pada perusahaan pelat merah di sektor perkebunan, infrastruktur, dan pertambangan. 

 Di sisi lain, Kementerian BUMN di bawah komando Eric Tohir masih mempunyai pekerjaan rumah (PR). Beberapa di antaranya terkait restrukturisasi keuangan perusahaan pelat merah, seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) dan BUMN Holding Farmasi.

Merujuk pada dokumen Progres Transformasi BUMN, restrukturisasi ketiga perusahaan pelat merah ini diharapkan selesai pada kuartal III 2024.

Namun dalam perkembangan terakhir, proses restrukturisasi Waskita masih terganjal dukungan obligasi berkelanjutan Waskita Karya III Tahap IV Tahun 2019 dengan nilai utang Rp 1,36 triliun.

Obligasi menjadi satu-satunya utang yang tidak bisa direstrukturisasi oleh Kementerian BUMN dan perseroan. Bahkan, total Waskita telah menyelesaikan restrukturisasi 3 seri 4 obligasi senilai Rp 3 triliun.

Dari sisi kinerja keuangan, Waskita juga mencatatkan rugi bersih sebesar Rp3 triliun pada kuartal III 2024 akibat kenaikan biaya pendanaan.

Sementara terkait Krakatau Steel, Kementerian BUMN telah menyetujui program Financial Restructuring Plan (FRP) yang mencakup rencana restrukturisasi lebih lanjut untuk menyelesaikan utang senilai 1,4 miliar USD.

Sebagaimana dicatat Bisnis.com pada 5 September 2024, usulan restrukturisasi selanjutnya yang disetujui pemegang saham adalah pemutakhiran perjanjian restrukturisasi kredit yang ditandatangani pada 30 September 2019.  

Kesepakatan antara perseroan dengan 10 kreditur sebelumnya menyepakati perjanjian restrukturisasi dengan nilai sisa sebesar 1,94 miliar USD.

Sementara terkait BUMN Farmasi, Kementerian BUMN telah membentuk gugus tugas untuk mempercepat proses restrukturisasi unit Bio Farma Group mulai Oktober 2023. Tim ini dipimpin langsung oleh Erick Thohir dan Kartika Wirjoatmodjo. 

Eric Thohir pada peresmian Mandiri Digital Tower pada 18 September 2024 mengatakan, proses restrukturisasi BUMN Karya dan Farmasi masih berjalan dan kemungkinan tidak akan selesai dalam waktu dekat.

Menurut dia, dari 88 proyek strategis yang menjadi kewenangan Kementerian Konstruksi, terdapat 84 proyek yang perlu diselesaikan. Namun restrukturisasi BUMN dan divestasi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) belum dilaksanakan.

“Yang kurang adalah BSI. Kami sedang mencari mitra strategis, hanya BSI.” BSI sudah sangat besar jadi mungkin tidak semudah itu. Yang lain masih mencoba. Restrukturisasi [BUMN] Karya. Gandeng Farmasi [BUMN],” kata Eric. 

 

Disclaimer: Berita ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *