Emiten Prajogo Pangestu, Barito Renewables (BREN) Cetak Laba US$86,1 Juta

Bisnis.com, JAKARTA — Penerbit energi terbarukan Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) bisa memastikan kenaikan laba bersih meski omzet perseroan dalam 9 bulan 2024 menyusut.

Pendapatan BREN tercatat sebesar $441,29 juta pada Januari-September 2024. Realisasi ini turun tipis 0,89% year-on-year (YoY) dari $445,27 juta pada periode yang sama tahun 2023.

Lebih rincinya, Barito Renewables Energy membukukan pendapatan dari penjualan listrik sebesar $202,96 juta, penjualan steam sebesar $91,38 juta, pendapatan fee manajemen sebesar $37,000, penjualan kredit karbon sebesar $1,000, pendapatan sewa operasi sebesar $117,18 juta, dan pendapatan sewa pembiayaan sebesar 29,72 juta dolar.

Manajemen BREN mengatakan, penurunan pendapatan yang tipis ini terutama disebabkan oleh turunnya produksi dari operasi panas bumi akibat pemadaman listrik di Unit 2 Darajat.

Sisi positifnya, kami dapat menyelesaikan masalah ini pada awal September 2024 dan operasional sudah kembali normal, tulisnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (31/10/2024).

Pada saat yang sama, BREN mencatat penurunan EBITDA sebesar 0,6% menjadi $377 juta dan margin EBITDA sebesar 85,4%. Perusahaan milik Prajogo Pangestu ini mengaku mampu menekan biaya operasional sehingga mampu mempertahankan margin EBITDA sekitar 85%.

Kendati demikian, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih BREN masih bisa meningkat 1,88% YoY dari USD 84,47 juta dalam 9 bulan 2023 menjadi USD 86,06 juta pada periode yang sama tahun 2024.

“Meski terjadi penurunan pendapatan dan EBITDA, kami berhasil mempertahankan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perseroan sebesar $86,1 juta, didukung oleh dampak positif akuisisi Sidrap 1 serta peningkatan kepemilikan di Salak-Darajat.”

Hendra Soetjipto Tan, Presiden Direktur BREN, mengatakan anak usaha PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) sangat optimis dengan respon cepat kami terhadap tantangan operasional dan refinancing yang telah mengurangi biaya keuangan kami secara signifikan. 

Refinancing terkait dilakukan BREN pada fasilitas Bangkok Bank Public Company Limited yang menghasilkan penurunan suku bunga dari 4,4% menjadi 2,5% di atas SOFR. Langkah strategis ini mengurangi biaya keuangan BREN dan diklaim memperkuat neraca perusahaan.

“Pencapaian ini menegaskan komitmen kami untuk menghadirkan pertumbuhan berkelanjutan dan nilai pemegang saham dalam jangka panjang. Ditambah dengan upaya kami dalam mengoptimalkan dan memperluas aset panas bumi, kami yakin kinerja kami akan semakin kuat di kuartal-kuartal mendatang,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Kedepannya, Barito Renewables akan terus fokus pada peningkatan kapasitas panas bumi melalui retrofit, peningkatan kapasitas dan penambahan unit baru pada aset panas bumi yang ada. Fokus kinerja ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas BREN sebesar 104,6 MW dalam beberapa tahun ke depan.

Dalam jangka pendek, Salak Binary diharapkan bisa mencapai COD pada akhir tahun ini sehingga semakin meningkatkan kapasitas dan produksi perseroan.

Cek berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *