Bisnis.com, JAKARTA — Para ekonom memperkirakan perekonomian Indonesia akan mencapai 5,03% pada kuartal III-2024, turun tipis dibandingkan pertumbuhan year-on-year pada kuartal sebelumnya sebesar 5,05%. 

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Samuel menilai melemahnya pertumbuhan ekonomi sejalan dengan indeks harga konsumen (CPI) pada kuartal tersebut yang juga melemah. 

“Daya beli memang agak melambat, tercermin dari rendahnya inflasi inti dalam beberapa bulan terakhir,” ujarnya dalam Bisnis, Senin (11/4/2024).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (CBS), inflasi inti masing-masing sebesar 0,18% bulan ke bulan (MtM), 0,2% dan 0,16% pada kuartal ketiga, atau Juli, Agustus, dan September. 

Sementara itu, inflasi umum selama periode ini mengalami deflasi berturut-turut sebesar 0,18% MtM, 0,03% dan 0,12%. 

David memperkirakan, meski inflasi inti rendah dan inflasi secara umum bersifat deflasi, perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5% meski tanpa dorongan hari raya keagamaan nasional (HBKN). 

Salah satunya karena pelaksanaan investasi yang sesuai dengan tujuan Pemerintah. Realisasi investasi periode Januari-September 2024 mencapai 1.261,43 triliun rupiah. Angka tersebut setara 76,45% dari target mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp 1.650 triliun.

“Harga bahan baku tetap stabil, sehingga ekspor pun stabil. “Pelaksanaan investasi berjalan sesuai perkiraan,” ujarnya. 

Pada kesempatan lain, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andriy Asmoro meyakini perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III 2024 akan tetap stabil dengan komponen yang menguat. 

Di tengah ketidakpastian global, Asmo memperkirakan PDB Indonesia akan tumbuh sebesar 5,03% year-on-year dan 1,58% quarter-on-quarter (QtQ). Hal ini mencerminkan permintaan domestik yang stabil didukung oleh stimulus pemerintah.

Dalam hal belanja pemerintah, pertumbuhan diperkirakan akan kuat, melonjak dari 1,4% per tahun pada kuartal sebelumnya menjadi 7,1% per tahun. Mengingat Pemerintah mendukung peningkatan belanja modal pada akhir tahun.

Sementara itu, penanaman modal atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) diperkirakan tumbuh sebesar 5,1% setiap tahunnya karena peningkatan infrastruktur dan konstruksi melalui proyek pemerintah dan investasi langsung.

“Konsumsi rumah tangga diperkirakan sedikit melambat menjadi 4,7% year-on-year pada kuartal ketiga tahun 2024, didorong oleh pola pembelian musiman, namun tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan,” ujarnya. 

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis PDB Indonesia akan terus tumbuh di atas 5% sesuai tren pada kuartal I dan II tahun 2024. 

Ia menjelaskan, perkembangan konsumsi rumah tangga masih positif, khususnya masyarakat kelas menengah atas, sehingga diyakini akan menggairahkan produksi dan perdagangan. Selain itu, lanjutnya, realisasi investasi juga terus meningkat seiring dengan percepatan penyelesaian program atau proyek strategis nasional yang dikenal dengan PSN.

“Perekonomian dalam negeri kita diperkirakan tumbuh lebih dari 5% pada kuartal III,” ujarnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Keuangan (KSSK) di kantor Bank Indonesia, Jumat (18/10/2024).

BPS akan merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III tahun 2024 pada Selasa (11/05/2024) pukul 11.00 WIB. Selain data PDB, BPS juga akan memberikan data kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *