Erick Thohir Pastikan Himbara Dukung Program Pemutihan Utang Petani dan Nelayan

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Eric Tohir memastikan perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) akan mendukung program Presiden Prabowo Subianto untuk menghapus utang sektor UMKM masyarakat, khususnya petani dan 6 juta nelayan. .

Ia mengatakan bahwa keputusan Pemerintah mengenai program tersebut sedang dibuat, dengan menekankan bahwa bank-bank pemerintah memerlukan kerangka hukum yang kuat untuk melaksanakan program yang tepat.

“Dengan penghapusan kredit macet bagi petani dan UMKM di sektor pertanian, kami akan terus menggalakkan program Presiden Prabowo di bidang pertanian, khususnya dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan,” ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan. dari dokumen resmi, Senin (11/04/2024).

Menurut Eric, hal ini merupakan penegasan kembali kekuasaan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Penguatan dan Perluasan Sektor Keuangan (UU P2SK).

Rencana pembekuan rekening kredit petani dan nelayan juga disebut-sebut menjadi prioritas pemerintahan Prabowo karena kredit macet sektor UMKM di bank-bank BUMN mencapai Rp 8,7 triliun.

Oleh karena itu, ia mengingatkan perlunya percepatan pengelolaan beberapa hal, misalnya waktu pelunasan utang macet.

“Tawarannya dua, lima atau sepuluh tahun. Kami menawarkan kurang lebih lima tahun kerja. Kalau bisa dua tahun, karena terlalu cepat,” tegas Direktur Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyatakan masih menggodok undang-undang terkait kebijakan pemerintah Presiden Prabowo untuk menghapus utang jutaan petani dan nelayan di Tanah Air.

Direktur Pengawasan Perbankan OJK Dian Ediana Rey membenarkan pembatalan tersebut mengacu pada pinjaman yang sudah lama gagal bayar. 

Bank juga sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkannya, namun belum ada keputusan yang bisa diambil, sehingga migrasi akan tertulis, terutama pada bank umum.

Dari sisi perseroan, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BRI (BBRI) alias Sunarso menjelaskan, Grup Himbara sudah tidak sabar menunggu proses pengurangan tagihan bagi nasabah di sektor UMKM, meski menyoroti potensi risikonya.

Yang terpenting sekarang adalah mendefinisikan apa yang bisa ditulis agar tidak merugikan moral, ujarnya dalam konferensi pers pemaparan hasil BRI III tahun 2024 secara daring, Rabu (30/10/2024).

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *