Bisnis.com, Jakarta – Distributor farmasi PT Kimia Pharma TBK. (KAEF) melaporkan kerugian atau rugi bersih kuartal III 2024 sebesar Rp 421,8 miliar kepada pemilik induk perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, kerugian KAEF meningkat 137,9% dari sebelumnya kerugian sebesar Rp 177,3 miliar pada kuartal III 2023.
Kerugian pada pemasok farmasi melebar tanpa membukukan pertumbuhan penjualan. KAEF mencatatkan kenaikan sebesar 1,94% menjadi Rp7,86 triliun pada kuartal III 2024 dibandingkan Rp7,71 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Penjualan bersih KAEF ditopang oleh penjualan obat generik sebesar Rp1,09 triliun pada Q3 2024, naik 15,5% (YoY) dari Rp945,67 pada Q3 2023.
Pada saat yang sama, penjualan obat-obatan yang etis, berlisensi, dan narkotika meningkat sebesar 12,6% year-on-year menjadi Rp 677,48 miliar, dan obat-obatan dan kosmetik yang dijual bebas (OTC) menurun sebesar 11,8% year-on-year menjadi Rp 280,65 miliar.
Selain itu, anak usaha BUMN ini mencatatkan penjualan produk pihak ketiga sebesar Rp5,58 triliun pada kuartal III 2024, turun 1,42% dari Rp5,66 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan beban pokok penjualan KAEF meningkat menjadi Rp5,51 triliun dan beban usaha meningkat menjadi Rp2,65 triliun pada 9 bulan 2024.
Selain itu, dari sisi aset, total aset Kimia Pharma tercatat sebesar Rp16,80 triliun pada Q3 2024, turun dari Rp17,58 triliun pada Desember 2023.
Selanjutnya, nilai utang KAEF menurun dari Rp11,19 triliun pada 31 Desember 2023 menjadi Rp11,09 triliun pada kuartal III 2024. Ekuitas KAEF juga turun menjadi Rp5,7 triliun dari kuartal sebelumnya Rp5,7 triliun. . Pada tanggal 31 Desember 2023.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel