By admin 
Bisnis.com, Jakarta – Hasil survei Indikator Politik terhadap kebijakan naturalisasi timnas Indonesia menunjukkan mayoritas responden menyetujui program tersebut.
Survei Indikator Politik dilakukan pada tanggal 10 hingga 15 Oktober 2024 dengan menggunakan metode multi stage random sampling dan melibatkan 1.200 peserta.
Sampel survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Dari hasil survei yang tersebar di seluruh Indonesia, mayoritas peserta setuju dengan kebijakan naturalisasi yang dilakukan timnas Indonesia.
Yang dimaksud pemain naturalisasi adalah atlet asing/asing asal Indonesia/berdarah Indonesia yang selanjutnya diambil sumpahnya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) untuk bermain di timnas Indonesia.
Sebanyak 53,7% responden mengetahui tentang pemain naturalisasi di timnas Indonesia, sedangkan 46,3% tidak mengetahui.
Dari jumlah tersebut, 71,5% peserta menilai positif program naturalisasi timnas Indonesia. Rinciannya, 60,9% setuju dan 10,6% sangat setuju.
Kelompok tidak setuju sebanyak 10,1%, sangat tidak setuju sebanyak 3,4% dan tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 15,0%.
Secara demografis, laki-laki mendominasi peserta yang setuju naturalisasi timnas Indonesia dengan persentase 80,1%. Sedangkan 12,9% menentang dan 7,0% tidak menjawab.
Sedangkan untuk kelompok perempuan, meski tidak dominan dibandingkan laki-laki, sebanyak 62,9% menyetujui naturalisasi, 14,2% menentang, dan 22,9% tidak tahu/tidak menjawab.
Mayoritas peserta survei yang menyetujui naturalisasi didominasi oleh kalangan muda. Sebanyak 76,5% yang setuju berada pada kelompok umur 22-25 tahun.
Peserta yang berusia di bawah 21 tahun melaporkan 75% setuju dengan proses naturalisasi. Sedangkan pada kelompok usia di atas 55 tahun jumlahnya menurun meski tetap dominan (60,7%).
Dari segi etnis, hanya masyarakat Madura (48,3%) yang menyetujui naturalisasi, namun jumlahnya kurang dari 50%.
Suku yang paling menyetujui naturalisasi timnas Indonesia adalah suku Sunda sebesar 77,5%.
Jajak pendapat indikator politik dilakukan dengan margin error sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
Survei dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia yang tersebar secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara terlatih.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel