Parah! Ini Kota Paling Tercemar di Dunia dengan Kualitas Udara Sangat Buruk

Bisnis.com, JAKARTA – Polusi udara menjadi permasalahan yang melanda berbagai belahan dunia. Jakarta sendiri yang memiliki kualitas udara (AQI) tertinggi yaitu 162, meresahkan banyak orang dan menimbulkan gangguan kesehatan. 

Namun ternyata, Lahore, kota terbesar kedua di Pakistan, mencatat indeks kualitas udara (AQI) yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Reuters melaporkan, indeks kualitas udara di Lahore mencapai 1.900 pada Sabtu (2/11/2024), mendorong otoritas setempat mengambil tindakan darurat karena warga menderita polusi udara berbahaya.

Berdasarkan data yang dirilis pemerintah provinsi dan IQAir Swiss, Lahore pada Minggu (3/11/2024) menduduki puncak daftar kota paling tercemar, setelah angka polusi di dekat perbatasan Pakistan dengan India tercatat pada hari sebelumnya.

Sebagai bagian dari rencana darurat untuk memerangi polusi udara, pemerintah Lahore telah memerintahkan bekerja dari rumah (WFH) dan mengumumkan penutupan sekolah dasar di beberapa kota.

Pemerintah setempat juga mengeluarkan imbauan untuk tinggal di rumah, menutup pintu dan jendela, serta menghindari bepergian dan keluar rumah kecuali diperlukan.

Pabrik dan lokasi konstruksi yang tidak mematuhi peraturan ini dapat ditutup.

Kejahatan India

Ketua Menteri Punjab Aurangzeb menggambarkan situasi polusi udara saat ini sebagai “tidak dapat diprediksi” dan mengatakan bahwa masalah polusi udara dapat dikaitkan dengan polusi udara dari negara tetangga, India.

“Hal ini tidak dapat diselesaikan tanpa pembicaraan dengan India,” katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah provinsi akan memulai pembicaraan dengan tetangga besarnya melalui kementerian luar negeri Pakistan.

Krisis kabut asap di Lahore serupa dengan situasi di Delhi, ibu kota India, yang memburuk pada bulan-bulan dingin akibat pembalikan suhu yang menyebabkan polusi udara di dekat permukaan tanah.

Efek pada kesehatan paru-paru

Mengutip informasi bisnis, dokter spesialis paru dr Erlina menjelaskan bahwa paparan polusi udara secara terus menerus dapat menyebabkan penurunan fungsi paru secara perlahan. 

Paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh dan kualitas hidup.

Selain itu, paparan polutan dapat meningkatkan risiko penyakit pernafasan seperti ISPA, pneumonia, dan bronkitis akibat melemahnya kekebalan tubuh. Saat ini, anak-anak dan orang tua lebih rentan terkena infeksi ini.

Selain itu, serangan asma akan semakin sering dan parah jika terkena polusi udara, apalagi polusi udara diketahui dapat menyebabkan serangan asma.

Paparan polusi tingkat tinggi dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan perkembangan penyakit paru-paru kronis seperti PPOK atau PPOK. Penyakit ini berhubungan dengan keterbatasan aliran udara, bronkitis kronis, dan emfisema.

Tak hanya itu, paparan polusi udara tingkat tinggi juga dapat meningkatkan risiko kanker akibat bakteri di udara seiring berjalannya waktu.

Kemudian risiko gagal paru-paru pada anak-anak juga meningkat, yang dapat terbawa hingga dewasa dan risiko komplikasi dan gejala serius pada orang yang sudah menderita penyakit paru-paru, jantung, atau masalah kesehatan kronis lainnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *