By admin 
Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sesumbar Indonesia berhasil mencapai tingkat inflasi yang terjaga di angka 1,71%. Menurutnya, tidak banyak negara G20, termasuk Amerika Serikat, yang mampu menurunkan inflasi ke level rendah seperti Indonesia.
Hal itu diungkapkan Airlangga dalam acara Makan Malam Resepsi Diplomatik-Ekonomi Kadin Indonesia yang digelar di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jumat (11 Januari 2024) malam. Sementara itu, acara ini dihadiri 75 duta besar dan 90 perwakilan asing.
“Saya ingin menekankan bahwa Indonesia telah mencapai pertumbuhan 5% dan inflasi 1,71%. Jadi menurut saya tidak banyak negara, bahkan di G20, yang bisa mengendalikan pertumbuhan dan inflasi,” kata Airlangga.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan Indonesia akan mengakhiri tren deflasi selama lima bulan pada Oktober 2024. Sementara tingkat inflasi bulanan Indonesia sebesar 0,08% year-on-month (mtm).
Sementara itu, inflasi tahunan Indonesia pada Oktober 2024 juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Inflasi Indonesia sebesar 2,56% pada Oktober 2023 dan turun menjadi 1,71% pada periode yang sama tahun ini.
Kendati demikian, Airlanga mengakui ke depannya akan ada gangguan akibat fragmentasi perdagangan global dan masih memanasnya konflik di kawasan Timur Tengah dan Indo-Pasifik.
Lebih lanjut, Dana Moneter Internasional (IMF) melaporkan bahwa fragmentasi perdagangan merugikan produksi global antara 0,2% dan 7% dari produk domestik bruto (PDB).
Namun menurut Airlangga, Indonesia secara aktif memimpin inisiatif untuk memanfaatkan aset geopolitik dan geoekonominya sebagai kekuatan menengah dan pemain global baru.
“Pemerintahan Presiden Prabowo membuka jalan menuju keadilan ekonomi dan sosial dengan menyeimbangkan kerja sama dan memperkuat prinsip politik liberal dan proaktif daripada harmonisasi,” ujarnya.
Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.