Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengisyaratkan Indonesia masih bisa mengekspor beras tahun depan, namun dengan harga lebih murah.

Menko Zulhas mengatakan pemerintah akan meningkatkan produksi beras dan mengurangi ketergantungan impor pada tahun 2025.

Kedepannya kita akan lebih siap di tahun mendatang agar arusnya bagus, impornya berkurang, dan produksinya meningkat, kata Zulhas di Gudang Bulog Sunter Timur, Kelapa Gading, Jakarta, Senin. (4/). ). 11/2024).

Selain itu, Zulhas juga berharap pertanian padi sawah (bansos) yang ada di masyarakat juga bisa sukses dilaksanakan.

Namun saat ditanya soal impor beras tahun depan, Ketua Umum Partai Kekuatan Nasional (PAN) itu hanya mengatakan, pada 2024 pemerintah memutuskan mengimpor beras sebanyak 3,6 juta ton. 

Dari jumlah itu, hanya tersisa 1 juta ton beras impor yang masuk ke Indonesia. Di sisi lain, Perum Bulog baru menyelesaikan 150.000 ton dari sisa 1 juta ton. Artinya, tersisa 850.000 ton beras yang membanjiri pasar Indonesia.

“Diputuskan tahun lalu 3,6 [juta ton beras], tapi belum tercapai,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan akan fokus pada produksi beras lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor.

General Manager Departemen Logistik (Bulog) Wahyu Suparyono mengatakan, saat ini pihaknya belum ada rencana mengangkut beras untuk kebutuhan tahun depan.

“Belum ada [rencana ekspor beras], kami tetap harus berusaha masuk ke desa. Hati kami ada di desa,” kata Wahyu saat ditemui Kementerian Kegiatan, Jakarta, Kamis (31/10/2024). ).

Wahyu menjelaskan, luas sawah yang dikelola Perum Bulog minimal 2,64 juta ton per tahun. Rata-rata kebutuhan beras bantuan pangan per bulan adalah 220.000 ton beras.

“Supaya Bulog bisa beroperasi, dana yang dibutuhkan untuk bantuan pangan setiap bulannya adalah 220.000 ton [beras] dikalikan satu tahun,” jelasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia masih mengekspor beras pada sembilan bulan pertama tahun ini. Nilai impornya mencapai $2,01 miliar atau sekitar Rp 31,54 triliun (dengan asumsi nilai tukar $15.691 per dolar).

Di sisi lain, Presiden kedelapan RI, Prabowo Subianto, telah memutuskan bahwa Indonesia akan menjadi negara mandiri dalam empat tahun ke depan.

Plt. Direktur Utama BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan impor beras tercatat sebesar 3,23 juta ton pada Januari-September 2024.

“Impor beras Januari-September 2024 tercatat sebesar 3,23 juta ton atau US$2,01 miliar,” kata Amalia dalam Siaran Pers Resmi Statistik Perkembangan Ekspor-Impor BPS September 2024, Selasa (15/10/2024).

Ia mengatakan, sebagian besar negara yang mengimpor beras berasal dari Thailand, Vietnam, dan Pakistan. Berdasarkan laporan, beras berasal dari Thailand sebanyak 1,14 juta ton, Vietnam sebanyak 988.040 ton, dan beras Pakistan sebanyak 463.396 ton.

Selain itu, Indonesia juga mengimpor beras dari Myanmar sebanyak 407.449 ton dan India sebanyak 202.677 ton pada Januari-September 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *