Bisnis.com, JAKARTA – Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Cleo PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan total laba bersih sebesar Rp 336,49 miliar pada periode sembilan bulan 2024. Laba bersih tersebut meningkat 61% dibandingkan dengan periode yang sama. periode tahun lalu
CEO CLEO Melissa Patrizia mengatakan kenaikan laba bersih emiten yang dikendalikan Ermanto Tanoko ini disebabkan peningkatan penjualan pada sembilan bulan pertama tahun ini.
“Keberhasilan yang berkelanjutan dalam mencatat pertumbuhan positif ini dimungkinkan karena CLEO terus memperluas jaringan pemasaran dan fasilitasnya di Indonesia,” kata Melissa dalam siaran persnya, Jumat, 11 September 2024.
Segmen air minum dalam kemasan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan dan laba perusahaan, dengan penjualan sebesar INR 1,08 triliun yang menyumbang 54% dari total pendapatan CLEO.
Apalagi, penjualan segmen air non-botol menyumbang Rp 861,98 miliar atau 44% terhadap total pendapatan perseroan. Sedangkan penjualan dari produk lainnya menyumbang 34,99 miliar atau 2% dari total pendapatan.
Penjualan CLEO pada 3Q2024 sebesar Rp1,98 triliun, naik 32% dibandingkan penjualan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp1,50 triliun. Belanja modal tercatat sebesar Rp 819,47 miliar dibandingkan Rp 669,91 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Meskipun peningkatan angka produsen air minum dalam kemasan menunjukkan bahwa Indonesia akan menghadapi deflasi selama lima bulan berturut-turut hingga September 2024, namun deflasi serupa dapat mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat. Hal ini mengakibatkan harga produk tersebut menurun.
Selain itu, Clio saat ini memiliki 31 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah tanah air. Hal itu merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendekatkan lokasi produksi kepada konsumen.
Karena sifat air minum yang berat dan memakan tempat. Memindahkan produksi lebih dekat ke konsumen akan mengurangi biaya transportasi dan distribusi secara signifikan.
Selain pabriknya yang tersebar di berbagai wilayah, CLEO memiliki jaringan distribusi nasional kurang lebih 380 lokasi dan kurang lebih 7.000 mitra.
Pada bulan September tahun ini, CLEO telah melaksanakan belanja modal sebesar $514 miliar. Untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang stabil
Dana ini dialokasikan untuk menambah fasilitas baru. Mengembangkan pabrik yang sudah ada Tambahkan mesin untuk kapasitas produksi dan otomatisasi. dan memperluas jaringan distribusi
Dengan dana tersebut, CLEO sedang membangun pabrik baru di Palu, Pontianak, Pekanbaru, dan Palembang yang sedang menunggu izin operasi.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA.