Cegah Kenaikan Kasus HFMD, Kalventis Gandeng Sinovac Luncurkan Vaksin EV71

Bisnis.com, Jakarta — Kasus penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) atau biasa dikenal dengan flu Singapura sedang meningkat di Indonesia pada tahun 2024. 

Untuk mencegah peningkatan kasus lebih lanjut, PT Kalbe Farm TBK. (Kalbe) melalui anak perusahaannya PT Calventis Synergy Pharm (Calventis) bekerja sama dengan produsen vaksin asal China, Sinovac, untuk menyediakan vaksin HFMD kepada anak-anak Indonesia. 

“Kalbe berkomitmen untuk menyehatkan negara dengan memberikan vaksin terhadap beban penyakit menular di Indonesia. Meningkatnya kasus HFMD di Indonesia pada awal tahun 2024 menjadi kekhawatiran Kalbe akan menulari banyak anak,” kata Direktur PT Kalbe Pharma TBK Mulia Lai. pada pertemuan media dan komunitas Rabu (6/11)/2024 Said. 

HFMD biasanya disebabkan oleh virus EV71 atau enterovirus 71 yang disangka flu Singapura. Penyakit ini sangat menular dan kebanyakan menyerang anak-anak berusia 5 hingga 10 tahun. 

Umumnya dikenal sebagai flu Singapura, penyakit ini sebenarnya tidak berasal dari sana, melainkan tiba di Selandia Baru pada tahun 1957. Namun berdasarkan informasi dari Journal of Biomedical Science tahun 2019, kasus HFMD yang jarang terjadi sebagian besar terjadi di beberapa negara Asia Pasifik. 

Salah satunya Singapura yang pernah mengalami wabah terbesar pada tahun 2008 yang mencapai 30.000 kasus sehingga penyakit ini diketahui berasal dari Singapura. 

Selain Singapura, penyakit ini juga merebak di Malaysia pada tahun 1997, dimana 29 anak meninggal. Terdapat 78 anak yang meninggal di Taiwan pada tahun 1998, sedangkan 3.322 anak meninggal di Tiongkok pada tahun 2008 hingga 2015. 

Apalagi di Vietnam pada 2011 – 2012 tercatat 200 kematian dalam dua tahun. Di Kamboja, 52 orang meninggal pada tahun 2012, kemudian pada tahun 2023, enterovirus membunuh 71 hingga 23 anak di Vietnam.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan adanya peningkatan kasus HFMD di seluruh provinsi pada awal tahun 2024 yaitu sebanyak 6.500 kasus. Berdasarkan Sistem Peringatan Dini dan Respons (SKDR) terdapat 27.417 kasus dugaan HFMD pada tahun 2024. 

Berdasarkan data tersebut, sebagian besar kasus HFMD terjadi pada anak-anak dan sebagian lagi pada orang dewasa. Sedangkan pada tahun 2023, berdasarkan data, kasus suspek HFMD di Indonesia berjumlah 11.651 kasus dan pada tahun 2022 sebanyak 8.125 kasus.  

Dr. Pada awal tahun 2024, kasus terbanyak terjadi di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten, kata Nani Rissiati, Ketua Tim Kerja ISPA Kementerian Kesehatan. 

Penularan HFMD juga terjadi di Jakarta, Kalimantan, dan Bali. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pergerakan dan kebersihan saat mudik lebaran meningkatkan risiko penularan HFMD, terutama pada bayi dan balita. Dia menjelaskan. 

Sedangkan kelompok umur yang paling banyak terkena HFMD adalah anak di bawah 10 tahun, dan kejadian tertinggi terjadi pada anak di bawah 3 tahun. 

Namun, dokter spesialis anak Dr. Meski kasusnya jarang terjadi, orang dewasa juga bisa terkena HFMD, Kanya Ayu Paramastri memperingatkan.  Rekomendasi vaksin HFMD

Penyakit ini sekarang menyerang lebih banyak anak-anak, kata Dr. Kanya mengatakan, vaksin yang tersedia saat ini direkomendasikan dan telah mendapat persetujuan edar dari BPOM untuk anak usia 6 bulan hingga 3 tahun. Sedangkan dosisnya diberikan dua kali dengan jarak antar dosis 1 bulan.

Sementara terkait komitmen penyediaan vaksin HFMD, Calventis berkomitmen menyediakan kurang lebih 150.000 dosis vaksin pada tahun ini. 

“Lima tahun lagi kita sudah bisa memproduksi vaksin sendiri, tidak hanya vaksin HFMD tapi juga vaksin lainnya, sehingga biayanya akan lebih terjangkau dengan memproduksinya di dalam negeri,” tambah Mulia Lai.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *