ADIPEC 2024, SKK Migas Tawarkan Peluang Investasi di Blok Medco hingga Mubadala

Bisnis.com, Abu Dhabi-Panitia Khusus Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) memberikan kesempatan kepada investor di seluruh dunia untuk berinvestasi atau bertani di 12 kawasan potensial migas. 

Penghargaan tersebut disampaikan SKK Migas saat meresmikan Paviliun Indonesia pada Abu Dhabi International Petroleum Conference (ADIPEC) 2024 yang digelar di Abu Dhabi, Senin (11 April 2024). Pameran industri migas terbesar di dunia dijadwalkan berlangsung pada Kamis (11 Juli 2024). 

“Kami memiliki 12 peluang pertanian yang siap kami tawarkan melalui kemitraan dengan investor global,” kata Direktur Program dan Komunikasi SKK Migas Abu Dhabi Hudi Suryodipro, Senin (11 April 2024).

Foudy mengatakan, pemerintah berupaya memberikan bagi hasil dan kontrak yang menarik bagi para pekerja kontrak (KKKS). Baru-baru ini, pemerintah telah memperkenalkan perjanjian margin keuntungan baru.

Undang-undang baru ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 13 Tahun 2024 dan Perjanjian Pembagian Saham serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 230.K/MG.01.MEM. M/2024 dan Petunjuk Pelaksanaannya. dan bagian dari perjanjian bagi hasil yang lebih kecil.

Perusahaan-perusahaan migas di atas menyatakan margin keuntungan yang diraih kontraktor bisa mencapai 75-95%. Dalam perjanjian perundingan bersama yang sangat terpecah, distribusi tunjangan karyawan agak bervariasi dan biasanya berkisar antara kurang dari 50% hingga 0%. 

Selain itu, undang-undang perundingan bersama yang baru akan membuat sektor migas non-konvensional menjadi menarik karena keuntungan operator pada awalnya bisa mencapai 93-95%.

“Indonesia memiliki 68 cekungan yang belum kami setujui, yang mempunyai potensi besar di bidang migas,” ujarnya. 

Saat ini, per Oktober 2024, 12 ladang tersebut terbuka untuk peluang pertanian dengan empat pembatasan minyak dan gas serta pembatasan pengembangan lainnya. 

Beberapa farm explorer tersebut antara lain WK Andaman I (Mubadala Energy), WK North Sokhan (Medco Energy Natuna Timur), WK Bobala (Petronas E&P Bobala Sdn. Bhd.) dan WK Sakti. 

Saat ini, 12 blok pengembangan pertanian tersebut adalah WK Raja atau Pendopo, WK Palmera (Tateley NV), WK Organ Komering (Pertamina Hulu Energy Organ Komering), WK Offshore Duyun (West Natuna Exploration Ltd.), WK Brantas (Perusahaan Gas Minalak Brantas) . ), WK Southeast Madura (Launchable Mineral Energy), WK Simengalis (Medco E&P Simengalis), WK Tarakan Offshore (Manhattan Kalimantan Investment Pte. Ltd.).

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *