OJK Ungkap 8 Perusahaan Multifinance dalam Proses Akuisisi, Investor dari Pinjol Hingga Asing

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap masih adanya minat investor terhadap perusahaan keuangan dan multifinance. Hal ini mengarah pada akuisisi dan merger di industri. 

OJK Agusman, Direktur Eksekutif Pengawasan Lembaga Keuangan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Organisasi Jasa Keuangan Lainnya (PVML), mengatakan terdapat delapan perusahaan pembiayaan atau perusahaan asing dan dalam negeri yang sedang dalam proses mengakuisisi lebih banyak perusahaan keuangan. . 

Agusman mengatakan pada 11 Juni 2024, saat ini kedua perusahaan tersebut diakuisisi investor asing asal Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang. 

Agusman menambahkan, industri pembiayaan kendaraan masih mendominasi segmen perusahaan pembiayaan pembelian luar negeri. Regulator juga berharap dengan meningkatkan manfaat industri ini, perusahaan dapat meningkatkan dan memperluas kapasitas pembiayaannya untuk memenuhi kebutuhan pasar, melindungi konsumen, dan menjadi lebih kompetitif dalam memperkenalkan produk baru.  

Untuk memperluas usaha, Agusman menyebutkan opsi lain yang bisa dilakukan adalah skema pembayaran beli nanti (BNPL) yang mendapat izin dari beberapa perusahaan keuangan. “BNPL bisa menjadi peluang bisnis lain yang bisa dikembangkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Keuangan Indonesia (APPI) menyambut baik tren peningkatan akuisisi di banyak sektor keuangan di Indonesia. Meningkatnya laju akuisisi dalam beberapa tahun terakhir diyakini tidak hanya akan memperkuat struktur permodalan perusahaan keuangan, namun juga meningkatkan minat investor asing dan domestik terhadap sektor ini.

Direktur Jenderal APPI Suvandi Wiratno mengatakan pihaknya menyambut baik akuisisi di banyak sektor keuangan. Akuisisi ini membuat banyak perusahaan asing ingin masuk.

Artinya mereka melihat Indonesia sebagai peluang untuk mengembangkan usahanya. Pertama, sebagai pasar, pasarnya masih besar. “Warga kami masih baik-baik saja,” kata Suvandi saat dihubungi Bisnis, pekan lalu (29/10/2024). 

Suvandi mengatakan banyak perusahaan keuangan harus dievaluasi tidak hanya berdasarkan situasinya saat ini, tetapi juga potensi jangka panjangnya. Oleh karena itu, banyak perusahaan keuangan besar asing yang tertarik berinvestasi, termasuk perusahaan pembiayaan di Indonesia.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *