Bisnis.com, Jakarta – Laba bersih PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) telah melonjak karena kinerja pendapatan bisnisnya yang disesuaikan hingga kuartal ketiga tahun 2024.
Berdasarkan laporan keuangan akhir September 2024 yang dikutip Selasa (15 Oktober 2024), emiten BUMN Karya ini mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 9,16 triliun selama Januari hingga September 2024. Jumlah tersebut turun 19,98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Yaitu Rp 11,44 triliun.
Kinerja pendapatan Adi Kaliya berasal dari segmen Engineering dan Konstruksi sebesar Rp7,20 triliun. Industri manufaktur 1,25 triliun rupiah. Properti dan jasa menyumbang Rp 378,34 miliar. Investasi dan bunga sebesar 315,31 miliar rupiah.
Pasca revisi pendapatan, biaya pokok yang ditanggung ADHI juga turun 19,66% year-on-year menjadi Rp 8,29 triliun. Alhasil, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 863,58 miliar atau turun 22,88% dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun dari akumulasi pendapatan dan beban lain-lain, perseroan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp69,32 miliar pada Januari-September 2023, naik 194,52% dari tahun sebelumnya sebesar Rp23,53 miliar. Selain itu, laba per saham meningkat dari 2,8 rupiah menjadi 8,25 rupiah. per minggu.
Kontribusi terhadap laba bersih ADHI salah satunya disebabkan oleh segmen keuntungan dari usaha patungan yang dimilikinya.
Dari sisi neraca keuangan, ADHI mencatatkan total aset sebesar 34,61 triliun rupiah pada akhir September 2024, direvisi 14,50% dari awal tahun hingga saat ini (year-to-date). Hutang mengalami penurunan sebesar 19,08% dari tahun sebelumnya menjadi 25,3 triliun rupiah, namun modal meningkat sebesar 1,02% dari tahun sebelumnya menjadi 9,31 triliun rupiah.
Hingga akhir Juni 2024, arus kas setara kas perseroan tercatat sebesar Rp 1,9 triliun, turun dari sebelumnya Rp 3,18 triliun secara tahunan.
Di papan bawah bursa, saham ADHI menguat 2,08% pada sesi I perdagangan hari ini ke level Rp 294 per saham. Harga tersebut mencerminkan penurunan sebesar 5,77%, namun mewakili peningkatan sebesar 14,84% selama tiga bulan terakhir.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel