Mamin hingga Besi Baja Topang Pertumbuhan Industri Pengolahan Nonmigas

Bisnis.com Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan industri pengolahan menjadi sektor usaha dengan pertumbuhan tertinggi, yakni 0,96% (year-on-year/year) pada triwulan III 2024 atau 1,06% per tahun. tahun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu

Sementara itu Pertumbuhan industri pengolahan terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 4,72 persen atau lebih rendah dibandingkan 5,19 persen pada triwulan III tahun 2023. Namun pertumbuhan triwulan ke triwulan sebesar 3,95 persen triwulan (qtq) di atas triwulan II/. 2024 .

Amalia A. Vidyasanthi, Kepala Plt BPS, mengatakan pertumbuhan sektor yang sumber pertumbuhan utamanya pertama adalah industri pengolahan. yang tumbuh karena permintaan domestik dan internasional

“Kalau kita melihat sumber pertumbuhannya Industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar pada triwulan III 2023 sebesar 0,96% year-on-year,” kata Amalia dalam rilis BPS, Selasa (5/11/2024).

Sementara itu secara lebih rinci Industri pengolahan nonmigas juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 4,84% pada triwulan III-2024, dibandingkan 4,63% year-on-year pada triwulan sebelumnya tahun ini.

Pertumbuhan industri pengolahan atau manufaktur nonmigas ditopang oleh beberapa subsektor seperti makanan dan minuman. Peningkatan tersebut sebesar 5,82 persen per tahun karena meningkatnya permintaan ekspor makanan dan minuman dalam negeri.

Menurut BPS, industri makanan dan minuman tumbuh lebih cepat dibandingkan triwulan sebelumnya di tahun 2023 yang hanya tumbuh 3,28% YoY.

“Selanjutnya, industri logam tidak mulia mengalami ekspansi sebesar 12,36 persen seiring dengan meningkatnya permintaan logam tidak mulia dari luar negeri. terutama besi dan baja”

Pada triwulan III tahun 2023, industri logam dasar hanya tumbuh 10,86% year-on-year, sedangkan industri barang logam, komputer, elektronika, optik, dan peralatan listrik Pertumbuhannya juga meningkat, namun lajunya lebih lambat.

Sedangkan pada Q3 tahun lalu, sub-segmen ini tumbuh dua digit sebesar 13,68% YoY, sedangkan pada Q3/2024 tumbuh 7,29% YoY.

“Industri produk logam, komputer, produk elektronik Lensa dan peralatan meningkat sebesar 7,29 persen karena permintaan luar negeri untuk bahan konstruksi logam dan komponen elektronik.” 

Perekonomian Indonesia berdasarkan PDB triwulan III tahun 2024 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.638,9 triliun (ADHK), Rp 3.279,6 triliun atas dasar harga konstan. Pertumbuhannya mencapai 4,95% tahun ke tahun.

“Dibandingkan triwulan II/2024 atau qtq meningkat 1,50%. Secara keseluruhan perekonomian Indonesia tumbuh 5,03% ctc selama periode Januari-September 2024,” tutupnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *