Pertamina Tunggu Arahan Prabowo Soal Skema Penyaluran Subsidi BBM Jadi BLT

Bisnis.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) mengaku siap melaksanakan instruksi Presiden Prabowo Subianto atas rencana perubahan penyaluran BBM bersubsidi menjadi bantuan langsung tunai (BLT).

CEO Pratamina Niki Vidyavati sendiri sebelumnya dipanggil Prabhu untuk menghadiri rapat terbatas (ratas) terkait subsidi pada Rabu (30/10/2024) sore. 

Niki dipanggil bersama sejumlah menteri merah putih seperti Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Mohimin Iskandar, Menteri Koordinator Perekonomian Irlanga Hartartu, dan Menteri Perdagangan Budi Santoso.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wadgar Joko Santoso pun mengakui, subsidi juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Namun rincian rencana tersebut masih dalam pertimbangan pemerintah. Namun jika sistem penyaluran BBM bersubsidi diubah menjadi BLT, Pertamina siap mengikuti instruksi tersebut.

Fajr Lebensis menjelaskan, Kamis (31/10/2024) “sebagaimana diumumkan Kantor Komunikasi Kepresidenan, rencana tersebut masih dalam kajian pemerintah, meski nantinya Pertamina sebagai distributor akan melaksanakan perintah pemerintah tersebut.”

Pada kesempatan terpisah, Fajar mengatakan pihaknya siap jika BBM bersubsidi disalurkan dalam bentuk BLT. Sebab, Pertamina sudah menyiapkan infrastruktur sendiri seperti MyPertamina.

Dijelaskannya, saat ini kode QR masih didaftarkan untuk pembelian produk pertalite dan solar bersubsidi melalui aplikasi MyPertamina. Oleh karena itu, Pertamina memiliki informasi siapa saja yang berhak menerima manfaat. 

“Nah, ke depan kalau ada kebijakan seperti ini [penyaluran subsidi di BLT], kita tinggal memanfaatkan data yang sudah ada di My Pertamina agar penyaluran subsidi berikutnya lebih tepat sasaran,” jelas Fajer. Wartawan di Mall Kota Casablanca, Jakarta, Selasa (22/10/2024) lalu.  

Vadjar juga mengatakan, saat ini pendataan pembeli solar di MyPertamina sudah mencapai 100%. Sementara itu, pendaftaran kode QR untuk pembeli Pertalite masih berlangsung.

Menurut dia, jika pendataan pembeli Pertamina mencapai 100 persen, maka pihaknya akan semakin bersedia menyalurkan BBM bersubsidi untuk BLT berdasarkan data yang ada di Pertamina.

“Konsumsi terbesar masih di Pertalite. Nanti kalau QR code sudah bisa diimplementasikan 100% untuk Pertalite, datanya sudah ada, artinya masih perlu diimplementasikan,” kata Vadjar.

Retorika perubahan sistem distribusi BBM bersubsidi ke BLT kian pesat. Prabowo pun memanggil menteri dan pemangku kepentingan terkait untuk melaksanakan rencana tersebut pada Rabu (30/10/2024).

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hassan Nesbi menjelaskan, Prabowo meminta para menteri dan kepala dinas menggencarkan isu dukungan dalam pertemuan tersebut. Hal ini dilakukan sedemikian rupa sehingga bantuan lebih tepat sasaran, baik kepada penerima manfaat maupun pengalokasi.

Hassan juga menegaskan, sistem pendukungnya nantinya akan disalurkan langsung ke masyarakat penerima manfaat.

“Iya, datanya sekarang sedang kami perbaiki agar masyarakat yang menerimanya benar,” kata Hasan di situs tersebut.

Prabowo juga disebut telah memerintahkan para menteri dan pejabatnya menyelesaikan pendataan penerima patronase dalam waktu dua minggu.

Hal ini mencakup pelacakan data kepedulian sosial (DTKS) terintegrasi di berbagai organisasi/lembaga. Badan Pusat Statistik (BPS) juga bertanggung jawab memimpin proses pendataan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *