Jumlah Korban PHK Bertambah, Menaker Yassierli Dorong Pembentukan Sistem Peringatan Dini

Bisnis.com, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yasierli meminta setiap daerah memberikan peringatan dini terhadap adanya PHK. 

Yasierli juga mengatakan, adanya peringatan dini diharapkan dapat mengurangi permasalahan perekonomian dan keuangan akibat banyaknya pekerja yang bertugas.

“Dengan peringatan dini, kami yakin dapat mengurangi dampak ekonomi dan jumlah orang yang kehilangan pekerjaan,” kata Yasierli dalam keterangannya yang dipublikasikan, Sabtu (2/11/2024).

Sementara itu, pemerintah pusat dan daerah sedang mengkoordinasikan kebijakan ketenagakerjaan dan mendorong kerja sama untuk mengatasi meningkatnya angka pengangguran di Indonesia.

Yasierli mengungkapkan, sebanyak 59.796 pekerja akan terkena PHK hingga Oktober 2024. Jumlah tersebut bertambah 25.000 pekerja dalam tiga bulan terakhir.

Dalam literatur dunia usaha, Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) mencatat jumlah PHK terbanyak terjadi di Kawasan Khusus Jakarta. Saat ini, pihaknya masih bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta untuk mendalami penyebab banyaknya orang yang dipecat di provinsi tersebut. 

“Hingga 28 Oktober, ada 59.796 orang [yang di-PHK]. “[Yang Mulia] berada di Jakarta, setelah dipindahkan [dari Jawa Tengah],” kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Inda Angoro Putri saat ditemui di Gedung DPR, Rabu ( 30) . /10/2024).

Rinciannya, jumlah tenaga kerja di Jakarta mencapai 14.501 orang, disusul Jawa Tengah 11.252 orang, dan Banten 10.524 orang.

Berdasarkan sektor, Indah mengatakan PHK paling banyak terjadi di sektor manufaktur, jasa, dan ritel. Namun, dia tidak menyebutkan total jumlah pekerja yang terkena PHK di ketiga sektor tersebut. 

Di sisi lain, Indah belum bisa memastikan apakah jumlah PHK tahun ini akan bertambah dibandingkan tahun lalu. Meski demikian, dia berharap jumlah pekerja yang terkena PHK tidak bertambah signifikan.

“Saya berharap meningkat sedikit, saya tidak bisa memprediksinya, karena datanya berubah setiap hari,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *