Business.com, JAKARTA – Harga minyak global melemah pada perdagangan Selasa (11/05/2024) seiring pasar bersiap menghadapi ketidakpastian pemilu presiden AS.
Sebelumnya, harga minyak naik lebih dari 2% pada Senin (11/4/2024) karena OPEC+ menunda rencana peningkatan produksi pada bulan Desember dan meredakan kekhawatiran pasokan.
Minyak mentah berjangka Brent menetap di $74,93 per barel, menurut Reuters. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada pada $71,33 per barel, turun 14 sen, atau 0,2%.
“Kami sekarang berada dalam kondisi tenang sebelum badai terjadi,” kata analis IG Markets Tony Sycamore. Investor fokus pada hasil pemilu AS dan pertemuan Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Tiongkok. Ukuran
Harga minyak sebelumnya didukung oleh lemahnya permintaan dan penundaan peningkatan produksi selama sebulan dari bulan Desember oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+. Peningkatan non-pasar seiring dengan tekanan pasokan OPEC
Namun, produksi minyak OPEC kembali meningkat ketika produksi Libya dilanjutkan pada bulan Oktober, meskipun upaya Irak untuk memenuhi pengurangan produksi yang lebih luas oleh koalisi OPEC+, menurut jajak pendapat Reuters, menunjukkan hal tersebut.
Situs berita Shana milik Kementerian Perminyakan melaporkan pada hari Senin bahwa lebih banyak minyak bisa datang dari produsen OPTC Iran setelah Teheran menyetujui rencana untuk meningkatkan produksi sebesar 250.000 barel.
Di AS, badai tropis di akhir musim yang diperkirakan akan meningkat menjadi badai Kategori 2 di Teluk Meksiko dapat mengurangi produksi minyak sekitar 4 juta barel, kata para peneliti.
Secara teknis, minyak mentah perlu naik ke atas resistensi $71,50/$72,50 untuk menghilangkan risiko penurunan, katanya. Semua ini menunjukkan bahwa tidak akan ada upaya untuk mengejar harga yang lebih tinggi dalam jangka pendek.
Menjelang data mingguan minyak AS pada hari Rabu, jajak pendapat awal Reuters pada hari Senin menunjukkan persediaan minyak mentah AS meningkat pada minggu lalu, sementara persediaan sulingan dan bensin turun.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel