Bisnis.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Suleiman mengatakan, kesimpangsiuran persoalan pupuk petani di sawah bisa menghambat swasembada pangan yang diimpikan Presiden Prabowo Subianto.
Di hadapan Menteri Koordinator Gizi (Menko) Zulkifli Hassan (Zulhas) dan 1.500 kepala desa di Jawa dan Sumatera, Menteri Pertanian Amran juga berjanji akan mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan berkoordinasi dengan Menteri Desa, Pembangunan Masyarakat Miskin. Daerah dan transmigrasi Yandra Susanta.
Ia menyatakan akan menindak pihak-pihak yang mengganggu distribusi pupuk ke petani.
“Baiklah Pak Menteri Desa, saya berjanji akan berkoordinasi dengan Menteri Desa. Nanti pasti akan kita ambil tindakan. Itu pasti, entah itu pengelola atau distributor,” kata Amran dari Gerakan Nasional Pangan Merah Putih untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Selain itu, kata Amran, permasalahan pupuk ini juga bisa berdampak pada impian Indonesia untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui swasembada pangan.
“Kami pasti akan mengambil tindakan, karena dengan cara inilah swasembada pangan dapat dihindari. “Ini ide yang bagus Pak Presiden,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator (Menko) Gizi Zulkifli Hassan (Zulhas) menargetkan Indonesia bisa swasembada beras dan jagung pada tahun 2028.
Zulhas mengatakan swasembada pangan sejalan dengan cita-cita Presiden Probov Subiant. Namun, jelasnya, bukan hanya beras saja, melainkan juga jagung, gula, kedelai, cabai, bawang merah, coklat, kelapa, dan kopi.
“Tapi setidaknya sampai tahun 2028 kita harus bekerja keras untuk bisa swasembada setidaknya beras dan jagung,” kata Zulhas dari gudang Bulog Sunter Timur, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (11/4/2024).
Untuk itu, Zulhas mengatakan Indonesia harus bekerja keras mempersiapkan ketahanan pangan untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2028.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel