Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten kelautan PT Newport Marine Services Tbk. (BOAT) pasang harga Rp 100 per saham dalam penawaran umum perdana (IPO)
Dalam prospektusnya, emiten yang akan menggunakan kode BOAT ini berencana menawarkan 1 miliar (1.000.480.000) saham biasa atas namanya yang mewakili 28,57% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan menetapkan strike price Rp 100 per saham, maka maksimal nilai penawaran umum yang diperoleh BOAT adalah Rp 100,04 miliar.
Sementara seluruh dana yang diperoleh melalui IPO akan digunakan sekitar $4,78 juta atau sekitar Rp75 miliar yang akan digunakan untuk melunasi sebagian pokok pinjaman.
Sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja, antara lain pembiayaan kapal sewaan untuk menunjang pendapatan kapal sewaan, biaya bahan bakar kapal, dan kegiatan operasional lainnya terkait kegiatan usaha inti.
BOAT memperkirakan tanggal efektif IPO adalah 31 Oktober 2024 dengan perkiraan masa penawaran umum perdana pada 4 hingga 6 November 2024. Sedangkan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan pada 8 November. , 2024.
Newport Marine Services sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran untuk kegiatan lepas pantai, dengan fokus pada industri minyak dan gas.
BOAT menawarkan jasa penyewaan perahu, baik milik sendiri maupun disewakan, tergantung kebutuhan klien. BOAT memiliki enam kapal sendiri, terdiri dari empat kapal awak/utilitas dan dua kapal tunda penanganan jangkar (AHTS).
Berdasarkan laporan keuangannya, BOAT memperoleh laba bersih sebesar $1,684 pada April 2024. Namun laba tersebut menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar $15,448.
Pendapatannya juga turun 11,61% year-on-year (y-o-y/y-o-y) menjadi US$3,1 juta pada April 2024, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$3,51 juta.
BOAT memperoleh aset sebesar US$33,87 juta pada April 2024, turun 2,58% YoY (YTD/YtD) dan liabilitas mencapai US$17,09 juta pada April 2024, juga turun 2,44%.
Sebelum IPO, saham Newport Marine Services dikuasai Sujaya Soekarno Putra sebesar 70% dan Dharmawati Djuhana sebesar 30%.
_______
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel