Bisnis.com, JAKARTA – Jaringan penyiaran PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison melaporkan peningkatan laba hingga akhir September 2024. Laba ISAT meningkat 39,14% menjadi Rp 3,87 juta sepanjang tahun.

Laba ISAT Januari-September 2024 tercatat meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 2,78 juta.

Dalam keterangannya, Manajemen ISAT menjelaskan hal tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan yang diimbangi dengan peningkatan biaya jasa, penyusutan dan amortisasi, biaya personalia, biaya penjualan, serta biaya umum dan administrasi serta penurunan biaya. pendapatan (beban) lainnya.

Pendapatan ISAT tercatat meningkat 11,61% pada akhir September 2024 menjadi Rp41,81 triliun dari sebelumnya Rp37,4 triliun secara tahunan atau year-on-year.

ISAT Seluler, MIDI dan Private Communications masing-masing memberikan kontribusi sebesar 84,3%, 14,1% dan 1,6% terhadap pendapatan interim konsolidasi yang berakhir 30 September 2024.

ISAT melaporkan pendapatan ponsel akan meningkat 9,5% dalam 9 bulan 2024 menjadi Rp 35,2 juta, pendapatan MIDI meningkat 30,2% menjadi Rp 5,9 juta, dan pendapatan jaringan akan tetap ‘turun 10,7% menjadi Rp 670 miliar.

Sementara itu, ISAT mencatatkan beban lain-lain sebesar Rp3,16 juta, turun 8,5% dibandingkan periode 9 bulan 2023.

Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan biaya keuangan menjadi Rp271 miliar, serta penurunan utang yang belum dibayar, penurunan kerugian penanaman modal asing sebesar Rp43,8 miliar, dan penurunan pendapatan bunga sebesar Rp20,1 miliar.

Di sisi lain, total aset ISAT turun 2,2% menjadi Rp112,24 juta pada akhir kuartal III 2024, dari Rp114,7 juta pada akhir Desember 2023.

Total liabilitas ISAT juga berkurang pada 9 bulan 2024 menjadi Rp76,7 juta, dari sebelumnya Rp81,01 juta.

Total pendapatan ISAT meningkat 5,4% menjadi Rp35,5 triliun pada Januari-September 2024, dari Rp33,7 triliun pada akhir tahun 2023.

Berdasarkan data Bisnis.com, Senin (7/10/2024), ISAT berencana melakukan product split pada 14 Oktober 2024.

Indosat telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPSLB) untuk melaksanakan rencana pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:4.

Sebagai informasi, stock split akan dilakukan ISAT dengan rasio 1:4 untuk seluruh saham Seri B sehingga target harga berubah dari Rp 100 menjadi Rp 25, namun total nilai saham Seri A tetap sama.

Dengan demikian, jumlah saham Seri B yang terdaftar akan meningkat signifikan dari 8,06 miliar (8.062.702.740) saham menjadi 32,25 miliar (32.250.810.957) saham dan meningkatkan pemanfaatan dan kepuasan pasar sebesar empat kali lipat.

Penafian: pengumuman ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan akibat keputusan pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *