Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah saham di kalangan Presiden baru terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden baru terpilih Gibran Rakabuming Raka mengalami perubahan sejak awal bulan ini, jelang pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024. .
Pihak bisnis mencatat ada beberapa lembaga penyiaran yang memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung dengan Prabowo-Gibran. Misalnya PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) dikaitkan dengan Kaesang Pangarep atau adik Gibran yang terpilih menjadi wakil presiden. Saham PMMP menguat 7,36% sejak awal bulan menjelang peresmian Jumat (18/10/2024) ke Rp 175 per saham.
Kaesang melalui PT Harapan Bangsa Kit dikabarkan memegang 7,27% saham PMMP atau setara 188,24 juta saham PMMP.
Selain Kaesang, nama lain di kalangan Prabowo-Gibran adalah Aburizal Bakri. Diketahui, Aburizal Bakri menjabat Ketua Umum Partai Golkar pada Oktober 2009 hingga Desember 2014.
Grup Bakrie saat ini memiliki beberapa emiten dari berbagai lini bisnis yang terdaftar di BEI. Emiten yang terafiliasi dengan Grup Bakrie salah satunya adalah PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) beroperasi di industri pertambangan, disusul oleh PT Viva Media Asia Tbk. (VIVA) bekerja di media.
Kemudian perusahaan di sektor perkebunan, PT Bakrie Plantations Tbk. (UNSP), dan di bidang kendaraan listrik melalui PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR).
Dari sejumlah saham Bakri, ada tiga saham Bakri yang mencatatkan kinerja positif sejak awal bulan ini. Tiga saham teratas adalah BRMS naik 35,19% ke Rp 338, 10,58% ke Rp 94, dan VKTR naik 2,64% ke Rp 155.
Bahkan dari petinggi partai, saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE) merupakan salah satu saham yang terkait dengan Prabowo-Gibran. Salah satu pengurus partai berlogo beringin itu, Agung Laksono, tercatat sebagai komisioner CBRE.
Namun sejak awal bulan ini, harga saham CBRE masih stagnan di level Rp 20 per saham. Saham CBRE masuk dalam dewan pengawas khusus, tidak ada kriterianya. 1 artinya rata-rata harga saham 6 bulan terakhir di pasar reguler kurang dari Rp 51 per saham.
Selain itu, emiten PT Menthobi Karyatama Raya Tbk. (MCTR) juga masuk dalam lingkaran partai berlambang pohon beringin tersebut. MKTR merupakan emiten Grup Maktoor milik pengusaha Fuad Hasan Masihur yang juga mertua Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpor) Dito Ariotej yang juga anggota Partai Golkar.
Saham MKTR sejak awal bulan sudah menguat 3,33% hingga mencapai Rp 124 pada akhir perdagangan Jumat (18/10/2024) jelang pelantikan.
Selain petinggi partai dan afiliasinya, beberapa pengusaha juga terkait langsung atau tidak langsung dengan Prabowo-Gibran.
Nama Menteri BUMN 2019-2024 seperti Eric Thohir diperkirakan akan kembali mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Eric merupakan pendiri Mahaka Group yang membawahi lembaga penyiaran seperti PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) dan PT Mahaka Media Tbk. (ABBA).
Saham MARI naik 32% sejak pelantikan Prabowo-Gibran ke Rp66, sedangkan saham ABBA menguat 5,55% ke Rp38.
Selain Eric Thohir, pengusaha yang diperkirakan akan mengisi jabatan menteri di kabinet Prabowo-Gibran adalah Vidyanti Putri Vardhana. Vidyanti saat ini menjabat sebagai wali emiten CPO CP Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN).
Saham TLDN naik 19,24% sejak pelantikan Prabowo-Gibran ke Rp 570 per saham.
Kepemilikan lain yang terkait dengan Prabowo-Gibran ada di koleksi konglomerat Garibaldi ‘Melayu’ Tohir. Kakak Eric Thohir menulis surat awal tahun ini untuk menyatakan dukungannya terhadap Prabowo-Gibran.
Portofolio Malay Tohir mencakup beberapa saham seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN), PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (PERGI).
Selain itu, saham PT Wahana Otomitra Multiartha Tbk. (WOMF), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA).
Saham tersebut baik langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh Malay Tohir. Peraih keuntungan terbesar di bulan Oktober adalah saham Malay Tohir yang menguat 6,38% ke Rp 300 per saham dan GOTO 1,40% ke Rp 68 per saham.
Di sisi lain, saham-saham Malay Tohir seperti ADRO, BFIN, ESSA, MBMA mencatatkan koreksi di bulan Oktober.
Disclaimer: Berita ini bukan merupakan bujukan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA