Ada Puluhan Perusahaan Fintech P2P Miliki Kredit Macet di Atas 5%, Asosiasi Buka Suara

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Fintech Keuangan Indonesia (AFPI) mengungkap keberadaan pinjaman online (pinjol) dari 22 fintech lending P2P dengan loan to value (TWP90) di atas 5%.

Sekretaris Jenderal AFPI Tiar Karbala mengatakan fintech harus memahami bahwa pinjaman tersebut terutama melayani segmen berisiko tinggi.

“Perlambatan kondisi perekonomian, kenaikan inflasi, dan perubahan keuangan pribadi peminjam dapat menurunkan daya beli masyarakat dan mempersulit pembayaran,” kata Thiar kepada Bisnis, Jumat (8/11/2024).

Untuk mengatasi situasi tersebut, Tiar menjelaskan bahwa P2P lending melakukan penilaian kredit menggunakan data dan model yang lebih canggih untuk mengetahui risiko kredit anggota AFPI.

“Selain itu, kami mengelompokkan portofolio pinjaman kami ke dalam segmen pinjaman dan sektor usaha yang berbeda untuk mengurangi risiko konsentrasi dan menerapkan strategi penagihan yang lebih efisien dan efektif,” kata Tiar.

Agusman, Direktur Jenderal Pengawasan Lembaga Keuangan, Perusahaan Modal Ventura, LKM, dan LJC lainnya OJK mengatakan, OJK telah mengeluarkan surat peringatan kepada 22 penyedia pinjaman P2P yang mencatat TWP90 di atas 5% dan meminta penyelenggara menyusun rencana aksi perbaikan. dia bilang dia bertanya. kualitas pembiayaan. 

“OJK juga akan terus memantau kualitas pendanaan LPBBTI dan akan melakukan tindakan penindakan seperti memberikan sanksi administratif jika terjadi pelanggaran,” kata Agusman.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *