Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Perumahan dan Permukiman, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN) bersama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menghadirkan beberapa solusi kepada ratusan pengembang untuk mempercepat realisasi proyek perumahan 3 juta di Indonesia.
Berbagai solusi permasalahan perumahan masyarakat, mulai dari penyediaan lahan dan perizinan, hingga usulan pengurangan pajak properti untuk menurunkan harga produksi properti dan membuatnya lebih terjangkau bagi masyarakat, akan dibahas dalam acara tersebut. Program perumahan gotong royong 3 juta untuk membangun rumah bagi masyarakat.
Menteri Perumahan dan Permukiman Maruaral Silait dalam pemaparannya mengatakan, pihaknya antara lain meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memperpanjang pembebasan PPN selama lima tahun.
Secara terpisah, Maruaral mengatakan pihaknya mencapai kesepakatan dengan Kementerian Dalam Negeri untuk membebaskan biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) dari pemerintah daerah untuk menurunkan harga jual.
“Kalau pembagian lahan gratis dan murah, efisiensi bisa tercapai dan perizinan jadi lebih mudah. Saya kira Program Tiga Juta Rumah bisa meningkatkan omset pengembang secara signifikan, kata Pak Maralal di BTN Tower 1 Jakarta (8/ November 2024) malam.
Bahkan, diakuinya, tahun depan akan membawa banyak perubahan di bidang perumahan, baik bisnis maupun sosial. Karena itu, dia meminta para pengembang mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengumumkan rencana antara lain pembatalan Izin Mendirikan Bangunan (PBG) di MBR dalam waktu dekat.
Terkait rencana MBR menghilangkan BPHTB, Tito mengatakan hal itu akan dikomunikasikan kepada seluruh pemerintah daerah dan pengembang di daerah tersebut.
“Agar tidak terjadi kesimpangsiuran, kami akan menerbitkan surat edaran dalam waktu maksimal 10 hari untuk menghilangkan pajak PBG khusus MBR,” ujarnya.
Pihaknya kemudian akan menghimbau kepada seluruh Pemda, BTN, dan perwakilan real estat lainnya bahwa program perumahan MBR ini merupakan amanat presiden dan harus dilaksanakan oleh Menteri Perumahan dan Permukiman Maruaral Sirait.
“Kami menyerukan kepada pemerintah daerah untuk membangun gerakan solidaritas sosial untuk membantu mereka yang tidak mampu,” kata Tito.
Sementara itu, Menteri ATR dan Sekretaris BPN Nusroon Wahid mengatakan, pihaknya meminta pengembang membangun fasilitas umum dan fasilitas sosial (FASUM dan fasos) di proyek perumahan, dan agar pengembang diberikan perumahan gratis di MBR, denda berupa ketentuan Mereka yang tidak taat.
Secara khusus, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruaral Sirait melanjutkan pihaknya aktif mendiskusikan program ini dengan LP Napitupulu, Direktur Utama BTN Nixon.
Menanggapi pernyataan tersebut, Presiden Nixon mengatakan pengurangan biaya perumahan MBR dan MBT, yang terdiri dari pembebasan PPN, pengurangan PPH, penghapusan BPHTB, dan lain-lain akan meningkatkan permintaan perumahan. murah.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel