Bisnis.com, Jakarta – Manajer Starbucks Indonesia, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) mencatat nominal saldo kartu Starbucks pengguna mencapai Rp 85,6 miliar hingga akhir September 2024.
Lisensi eksklusif Starbucks di india dimiliki oleh PT Sari Coffee India, anak perusahaan MAPB. Sedangkan MAPB sendiri merupakan anak perusahaan raksasa ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI).
Starbucks menawarkan kepada pelanggannya sistem pembayaran berupa Starbucks Card yang memungkinkan Anda menyimpan saldo tertentu dan melakukan transaksi dengan mudah.
Starbucks Card tidak hanya menjadi alat pembayaran dengan tampilan menarik, namun juga rutin memberikan promo spesial berupa diskon produk gratis dengan ketentuan tertentu.
Namun, pengguna Starbucks Card tidak dapat menarik saldo ke rekeningnya atau menariknya secara tunai, seperti yang dapat dilakukan pada produk perbankan.
Laporan keuangan MAPB yang dikutip Sabtu (11/9/2024) menunjukkan dana tersebut merupakan saldo kartu Starbucks dan tidak digunakan oleh pelanggan.
Total saldo Starbucks Card mencapai Rp 85,6 miliar pada September 2024, turun 1,15% dibandingkan Rp 86,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan total saldo Starbucks Card pada akhir Desember 2022 mencapai Rp 88,4 miliar, meningkat 32,1% dari Rp 66,9 miliar pada akhir Desember 2021.
Sedangkan total aset PT Sari Coffee Indonesia yang beroperasi sejak tahun 2002 mengalami penurunan sebesar 1,41% dari Rp 2,12 triliun pada September 2023 menjadi Rp 2,09 triliun pada September 2024.
Sebelumnya, orang-orang memboikot Starbukcs karena diyakini terkait dengan Israel. Namun Starbucks Indonesia menegaskan dalam situs resminya bahwa pihaknya tidak memberikan dukungan finansial apa pun kepada pemerintah atau militer Israel dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Hilangnya perusahaan induk Starbucks
Sementara induk perusahaan MAPB membukukan rugi bersih pada kuartal III 2024 akibat penurunan penjualan.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel