Bisnis.com, JAKARTA – Analis menyoroti permasalahan di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. ( GOTO ) yang mampu meningkatkan kinerja sektor financial technology (fintech) selama periode Januari hingga September 2024, namun dengan peringkat kredit yang rendah.
Sesuai laporan keuangan perseroan per 30 September 2024. Nilai penyaluran pinjaman konsumen fintech GOTO meningkat signifikan.
Pada triwulan III tahun 2024, nilai kewajiban lancar (BNPL) dan pinjaman tunai mencapai Rp4,3 triliun 3 triliun. Atau tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar $1,4 triliun.
Dengan total nilai pinjaman sebesar Rp4,3 triliun, Tokopedia-Shop berasal dari pengguna Tokopedia, 40% dari pengguna aplikasi Gojek, dan sisanya 15% dari pengguna aplikasi GoPay.
Data menunjukkan 1 dari 7 pengguna GoPay atau Gojek yang bertransaksi dalam 12 bulan terakhir telah mengajukan pinjaman.
Sedangkan bisnis pinjaman mikro GOTO merupakan kemitraan dengan mitranya PT Bank Jago Tbk (ARTO). Bank Jago membiayai hingga 80% pinjaman tersebut.
Pertumbuhan pendapatan layanan kredit GOTO selama sembilan bulan pertama tahun 2024 sebesar Rp1,2 triliun 2 miliar, atau meningkat 593% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ghani, Analis Ciptadana Sekuritas, mengatakan: Peningkatan pendapatan sama dengan peningkatan utang yang signifikan. Secara nominal masih tergolong kecil.
Ghani mengatakan dalam keterangannya, Rabu (11/06/2024): “Menariknya, seiring GOTO menggerakkan segmen pinjaman berbiaya rendah, kualitas portofolio pinjaman meningkat sebagaimana tercermin pada NPL yang rendah dan stabil.”
Dia menjelaskan: Nilai penyaluran kredit konsumsi GOTO sebesar 2,7 triliun 7 miliar, dan rasio kredit bermasalah (NPL) sekitar 1,3% pada kuartal I-2024.
Menurut Ghani, dampak positifnya adalah nilai pinjaman yang disalurkan meningkat sebesar 59% hanya dalam dua kuartal, sementara kredit bermasalah tetap stabil dan rendah. NPL sekitar 1% dinilai lebih rendah dibandingkan rasio NPL perbankan dan industri keuangan yang berkisar 2%.
Ia mengatakan GOTO terus berkembang dan memiliki pengguna yang aktif berdagang di platform tersebut. Data ini digunakan untuk membuat model credit scoring sehingga kredit dijual silang dengan produk kredit konsumsi karena tidak perlu membeli.
Melihat penetrasi yang masih rendah dan pengguna yang terus bertambah, Ghani optimis dengan bisnis pinjaman baik GOTO yang memiliki ruang pertumbuhan dan skala ekonomi yang luas.
Selain itu, lanjutnya, manajemen GOTO memperkirakan nilai pinjaman konsumen yang sudah lunas bisa mencapai dua kali lipat pada September 2024. Pada akhir tahun depan. Dari segi imbal hasil dikatakan naik dan risiko kredit terkendali.
GOTO memberikan panduan bagi perusahaan fintech kredit yang berharap dapat mencapai EBITDA positif yang disesuaikan pada kuartal keempat tahun 2024. Selain panduan untuk mencapai EBITDA setahun penuh yang disesuaikan pada tahun 2024.
Saham GOTO terkoreksi 3,03% menjadi Rp64 pada akhir perdagangan hari ini, menurut data perdagangan RTI. Selama periode perdagangan, nilai perdagangan saham GOTO sebesar Rp 239,94 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 76,9 triliun.
Peringatan: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel