Bisnis.com, Jakarta – PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) meyakini rencana perpanjangan pembebasan PPN DTP hingga tahun 2025 akan mendongkrak angka penjualan perseroan dengan potensi nilai hingga Rp 1 triliun.
Direktur Samarecon Lydia Geo mengatakan rencana pemerintah memperpanjang pembebasan PPN DTP hingga tahun depan diharapkan berdampak positif baik bagi konsumen maupun profesional real estate.
Menurutnya, kebijakan tersebut dapat meningkatkan minat konsumen yang belum sempat menggunakan insentif PPN DTP pada tahun 2024. Pada saat yang sama, pengembang real estat juga akan mencapai peningkatan penjualan produk yang memenuhi kriteria insentif.
“Potensi produk SMRA yang patuh aturan PPN DTP diharapkan dapat meningkatkan penjualan sekitar Rp 1 triliun pada tahun 2025 di 9 wilayah pengembangan yang ada,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (5/11/2024).
Meski demikian, Lydia mengatakan perseroan tidak menutup kemungkinan untuk mempercepat proyek yang sedang berjalan. Ini berarti terdapat ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut dalam penjualan SMRA seiring dengan selesainya proyek-proyek di masa depan.
Ia meyakini sektor real estate juga berpeluang menguat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan melebihi 5% pada tahun 2024.
“Kebutuhan perumahan menjadi prioritas, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mempercepat pembangunan ekonomi berkelanjutan,” tutup Lydia.
Seperti diketahui, kabar perpanjangan pembebasan PPN DTP ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto, usai rapat koordinasi terbatas di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2024).
Beberapa insentif perpajakan termasuk PPN DTP (PPnBM) Barang Mewah, Pajak Penjualan Kendaraan Listrik, dan Insentif Properti atau Perumahan akan habis masa berlakunya dan diperpanjang hingga tahun 2025.
Nafan Aji Gusta, Senior Market Representative Mirae Asset Sekuritas, mengatakan saat ini volatilitas harga saham properti secara umum sedang mengalami fase bearish.
Oleh karena itu, ia berharap rencana pemerintah memperpanjang pembebasan PPN DTP hingga tahun 2025 dapat menjadi katalis positif dan meningkatkan kinerja penjualan atau pra-penjualan aset emiten.
Oleh karena itu, hal ini akan menciptakan tren pertumbuhan positif dalam hal marketing sales yang berkelanjutan bagi emiten real estate, kata Naphan.
__________
Penafian: Postingan ini tidak dimaksudkan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di saluran Google Berita dan WA