Bisnis.com, Jakarta – Harga saham beberapa bank seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia TB. (BBA) jatuh pada minggu Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS.
Harga saham salah satu grup perbankan terbesar (KBMI) IV, PT Bank Mandiri Tbk berdasarkan data RTI Business. (BMRI) mencatatkan pelemahan sebesar 4,89% pada pekan perdagangan 4 November 2024 hingga 8 November 2024. Pada akhir perdagangan pekan ini, harga BMRI turun menjadi Rp 6.325 pada Jumat (8/11/2024).
Pada akhir pekan ini, harga BRRI turun 3,83 persen menjadi Rp 4.520. Kemudian, harga saham BBCA turun 3,36 persen menjadi Rp 10.075 pada perdagangan satu pekan.
Bank jumbo lainnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), mengalami penurunan harga saham sebesar 4,23% menjadi Rp 4.980 pada akhir pekan ini.
Beberapa bank jumbo mencatatkan penjualan asing secara besar-besaran seiring dengan penurunan harga saham. Misalnya, ekspor BRRI ke luar negeri mencapai $1,25 triliun dalam sepekan.
Selain itu, ekspor BMRI dalam sepekan mencapai $722,61 miliar. Kemudian, BBCA mencatatkan penjualan luar negeri sebesar Rp 670,21 miliar pada pekan lalu, sedangkan BBNI mencatatkan penjualan sebesar USD 162,59 miliar pada pekan lalu.
Meski begitu, saham Jumbo Bank dikabarkan akan naik di akhir tahun ini. Analis Equity OCBC Securitas Buddy Rustanto dan Farrell Nathaniel dalam risetnya misalnya, menganalisis saham BBRI ditopang oleh pertumbuhan kredit, pelonggaran kebijakan moneter, dan pendapatan yang kuat.
“Kami optimis dengan prospek BBRI,” kata Budi & Farrell dalam riset, Jumat (8/11/2024).
Namun ada beberapa risiko investasi yang dihadapi BRRI. Risiko-risiko ini mencakup pertumbuhan kredit dan pendapatan bunga bersih (NIM) yang lebih rendah dari perkiraan dan penurunan kualitas aset.
OCBC Securitas sendiri mengusulkan pembelian BBRI di harga Rp 5.600 per saham.
Tim peneliti Samuel Securitas menganalisis BMRI dan BBCA sebagai peluang pertumbuhan bisnis yang potensial. “BMRI akan lebih fokus pada pinjaman di sektor ritel sehingga memberikan ruang bagi pengelolaan kredit sehingga dapat mengurangi tekanan NIM ke depan,” tulisnya.
Sementara BBCA akan diuntungkan jika Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga pada kuartal IV 2024.
Samuel Securitas merekomendasikan beli BMRI dengan target Rp 8.500. Sedangkan BBCA direkomendasikan membeli pada target harga Rp 12.500 per saham.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis menunjukkan sebanyak 31 saham memiliki rekomendasi beli BBRI. Dia merekomendasikan untuk memegang tiga obligasi dan menjual satu obligasi. Harga saham BBRI 12 bulan ke depan adalah Rp 5.711,03.
Sedangkan 31 surat berharga yang direkomendasikan BMRI untuk dibeli dan enam surat berharga yang direkomendasikan untuk dipegang. Biaya program BMRI yang disalurkan dalam 12 bulan ke depan adalah Rp 7.985,44.
Ada 32 sekuritas yang direkomendasikan BBCA untuk dibeli dan empat sekuritas yang mereka rekomendasikan untuk dipegang. Target harga saham BBCA 12 bulan ke depan adalah Rp 12.032 per saham.
Di BBNI, terdapat 33 sekuritas yang merekomendasikan beli dan empat sekuritas yang merekomendasikan holding. Harga saham BBNI 12 bulan ke depan adalah Rp 6.447,76 per saham.
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel