Bisnis.com, JAKARTA – anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel yang akuisisi aset serat optiknya akan diumumkan pada akhir tahun 2024.
Chief Investment Officer Mitratel Hendra Purnama mengatakan, pihaknya berharap akan ada lagi kesepakatan akuisisi organik yang bisa diumumkan perseroan pada akhir tahun. Meski demikian, Hendra menegaskan, akuisisi aset fiber optic tersebut bukan milik PT Indosat Tbk. (ISAT) dan dimiliki oleh PT Link Net Tbk. (link).
Nanti kita umumkan, sebentar lagi Desember akan kita tutup, kata Hendra dalam rapat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Hendra juga menjelaskan alasan Mitratel tidak mengakuisisi aset fiber optic milik Indosat atau Link Net. Menurut Hendra, aset fiber optik Linknet saat ini belum sesuai untuk portofolio investasi Mitral.
Sedangkan aset fiber Indosat saat ini bersifat mixed fiber backbone, sedangkan aset fiber Mitratel bersifat fiber to the tower (FTTT).
Hendra juga mengatakan, pada tahun ini Mitratel memasang target ekspansi yang agresif, yakni menambah serat optik hingga 14.000 km.
Sedangkan pada periode Januari-September 2024, MTEL mencatatkan penambahan portofolio fiber optic sebanyak 7.193 km. Dengan penambahan tersebut, total panjang fiber optik yang dimiliki MTEL menjadi 39.714 km. Sebanyak 56% aset serat optik Mitratel berlokasi di luar Pulau Jawa dan 44% di Pulau Jawa.
Sebagai perbandingan, pada periode Januari-September 2023, panjang serat optik Mitral mencapai 29.042 km sehingga panjang serat optik perseroan tumbuh sebesar 36,7% setiap tahunnya.
Selama sembilan bulan tahun 2024, pendapatan konsolidasi MTEL tumbuh 8,7% year-on-year menjadi Rp6,81 triliun, dengan sewa menara dan serat optik tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan.
Mitratel juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,53 triliun atau meningkat 7,1% year-on-year, dengan margin laba bersih sebesar 22,5%.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel