Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia langsung melimpahkan tugas peningkatan migas kepada Kepala SKK Migas Djoko Siswanto yang dilantik pada Kamis (7/11/2024). .

Menurut Bahlil, upaya tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai kedaulatan energi. Bahlil mengingatkan, oil elevator Indonesia saat ini masih di level 600.000 barel per hari (BOPD), sedangkan konsumsi minyak sudah mencapai 1,6 juta BOPD.

“Saya minta Pak Djoko yang baru dilantik, selesaikan. Ini tugas utama bapak ibu,” kata Bahlil saat acara peresmian Kementerian ESDM.

Selain itu, dia juga meminta Djoko menyelesaikan seluruh regulasi dan koordinasi yang menghambat eksplorasi atau peningkatan ketinggian. 

Bahlil pun meminta Djoko segera berkoordinasi dengan Kontraktor Koperasi (KKKS) untuk segera mengerjakan sejumlah sumur idle.

Berdasarkan catatan Bahlil, saat ini terdapat 16.990 sumur menganggur. Dari jumlah tersebut, terdapat 4.495 sumur yang berpotensi hidrokarbon. Dengan kata lain, sumur tersebut dapat digunakan berulang kali.

“Beliau berdiskusi dengan KKKS. Yang jelas penjajakan sudah selesai kawan-kawan KKKS, kita sangat berharap bantuan kita semua untuk bersama-sama membantu yang membutuhkan program pemerintah. Ini yang terpenting” ungkapnya Bahlil.

Selain itu, Bahlil juga meminta Djoko segera memetakan produksi gas yang menurutnya akan surplus pada tahun 2026. Sebab, RI perlu segera mengembangkan industrinya.

“Pak Djoko, enam puluh persen sampai tujuh puluh persen di dalam negeri kita konsumsi. Hilirisasinya harus kita dorong. Karena itu perintah Presiden Prabowo,” kata Bahlil.

Oleh karena itu, ia meminta Djoko dapat menggandeng pemegang konsesi KKKS yang produksi gasnya akan dimulai pada 2026-2027.

“Pak Djoko, 60% sampai 70% konsumsinya di dalam negeri. Hilirisasi harus kita dorong karena itu perintah Presiden Prabowo,” kata Bahlil.

Bahlil kembali mengingatkan SKK Migas agar lebih tanggap dan tanggap. Selain itu, SKK Migas merupakan kepanjangan tangan pemerintah yang melakukan special business to business (B2B) dan KKKS.

“Jangan duduk di belakang meja, tapi aktiflah,” desak Bahlil.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *