By admin 
Bisnis.com, JAKARTA – Pimpinan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) membuka suara mengenai persoalan penggantian Ketua Direktur pada rapat umum pemegang saham luar biasa yang dijadwalkan pada 15 November.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan perombakan dewan direksi akan mengikuti hasil AGEA. Majelis meminta persetujuan pemegang saham untuk mengubah susunan direksi dan komisaris.
“Saat ini kami profesional, jadi kalau ditanya kami ucapkan terima kasih, kalau diganti kami ucapkan terima kasih dan kalau memang perlu diganti,” kata Irfan kepada wartawan, Jumat (10/08/2024).
Irfan juga mengatakan, segala keputusan penggantian direksi dan komisaris merupakan kewenangan pemegangnya. Menurutnya, pemegang saham tentu punya banyak pertimbangan.
Seperti diketahui, Kementerian BUMN berencana kembali melakukan pergantian kepengurusan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (AGEA) yang dijadwalkan pada November 2024.
Direksi Garuda Indonesia menyatakan AGEA akan digelar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada 15 November 2024. Agenda pertemuan kali ini hanya perubahan susunan pengurus GIAA.
“Mata acara ini diusulkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara [BUMN] Republik Indonesia selaku pemegang saham Seri A Dwiwarna, sesuai surat nomor: SR-463/MBU/09/2024 tertanggal 24 September 2024,” kata dewan direksi GIAA dalam keterangan informasi yang dikutip Jumat (25/10/2024).
Business News sebelumnya menyebutkan, CEO sementara Lion Air menjadi kandidat utama untuk posisi tersebut. Kandidat potensial lainnya adalah Direktur Keuangan Garuda, Prasetio.
Sumber Bloomberg menyebutkan, penunjukan CEO GIAA akan dilakukan pada pertengahan November 2024. Perwakilan Lion Air juga menolak berkomentar.
Seorang pejabat Garuda mengatakan, penunjukan anggota dewan merupakan hak prerogratif Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan pihak maskapai belum bisa berkomentar lebih lanjut.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel