By admin 
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan menyebut November-Desember 2024 akan menjadi periode yang sangat sibuk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara mengenai sejumlah rencana keuangan tahun 2025 dan penyelesaian pelaksanaan APBN 2024 serta perubahan metode inovasi yang menjadi hal yang patut diwaspadai pihaknya.
“Dalam 2 bulan ini [November-Desember 2024] kita akan fokus menjaga APBN 2024 dengan banyaknya perubahan yang terjadi, baik dari sisi internasional maupun dalam negeri,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN edisi November 2024, Jumat (8 ). /11/2024).
Di tengah ketidakstabilan keuangan global, secara internal banyak terjadi perubahan dewan nama dan pergantian organisasi pemerintahan pada kabinet baru.
Sri Mulyani mengatakan, organisasi yang diubah atau dibentuk akan menggunakan APBN 2024 dengan mengacu pada penetapan anggaran APBN 2024 atau yang bersifat konsultan. “Sehingga kita bisa mempertanggungjawabkan anggarannya,” ucapnya.
Oleh karena itu, para menteri mengingatkan agar departemen baru dapat bekerja sama dengan organisasi induk untuk menggunakan anggaran tersebut. Perubahan anggaran tersebut disebut akan terus dialihkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Segera setelah tahun ditutup, laporan keuangan dikoordinasikan oleh organisasi induk atau lembaga koordinator untuk dapat menyusun laporan keuangan tahun 2024. Sehingga penilaian keuangan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” tegas Sri Mulyani. . .
Pada saat yang sama, Kementerian Keuangan mendorong departemen/organisasi, baik yang baru maupun yang sudah ada, untuk menguraikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2025, dengan target selesai pada akhir November.
“Banyak pekerjaan akan terjadi,” katanya. Sri kembali menegaskan Kementerian Keuangan berkomitmen menjaga tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel