Awas Kehabisan, Kuota Rumah Subsidi FLPP Semakin Menipis!

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengungkapkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau kuota FLPP berkurang pada tahun ini.

Kepala Biro Kebijakan Fiskal (BKF Kemenkeu) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kakaribu menjelaskan pemerintah menambah kuota FLPP dari 168.000 unit menjadi 200.000 unit pada tahun 2024.

“Saat ini kami pantau, hingga akhir Oktober sudah terealisasi sebanyak 178 ribu unit,” kata Febrio dalam konferensi pers APBN kami di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/2024). .

Dengan demikian, kuota pembangunan rumah bersubsidi melalui FLPP kini tersisa 22.000 unit. Febrio memperkirakan sisa kuota sebanyak 22.000 unit bisa tercapai pada akhir tahun 2024.

Sebagai informasi, mengacu pada situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), FLPP merupakan dukungan fasilitas mobilitas perumahan yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Singkatnya, FLPP adalah hibah CPR yang disponsori pemerintah untuk mendukung MBR dalam memperoleh perumahan yang layak. 

Sedangkan program FLPP menyasar kelompok sasaran dengan batas pendapatan maksimal bulanan Rp 8 juta. Mereka yang menerima manfaat ini akan mendapat tingkat bunga hanya 5% dengan jangka waktu KPR bersubsidi maksimal 20 tahun.

Sementara sumber dana FLPP berasal dari suntikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terus disalurkan sejak tahun 2010.

Selain FLPP, lanjut Febrio, pemerintah juga memberikan insentif lain untuk sektor perumahan yaitu pajak pertambahan nilai yang dinaikkan pemerintah (PPN-DTP) sebesar 100%. Insentif PPN-DTP perumahan juga diperpanjang hingga 31 Desember 2024.

Hingga 31 Oktober 2024 Febrio, penerapan insentif PPN-DTP perumahan akan mencapai 31,6 ribu unit rumah. Hingga akhir tahun, pemerintah berencana membangun sebanyak 54.000 unit rumah.

Insentif PPN DTP sendiri berlaku untuk rumah dengan harga di bawah Rp 5 miliar dan memiliki batasan insentif sebesar Rp 2 miliar.

Febrio menegaskan salah satu faktor kenaikan realisasi investasi pada kuartal III 2024 disebabkan oleh dua insentif di bidang perumahan. Oleh karena itu, insentif perumahan FLPP dan PPN-DTP juga diharapkan dapat mendongkrak perekonomian sepanjang sisa tahun ini.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *