Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah kini tengah mempertimbangkan opsi terbaik sistem distribusi BBM bersubsidi, yakni Pertalite, agar tepat sasaran. Terkait hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah kini menyiapkan dua opsi rencana tersebut. Pertama, penyaluran langsung ke masyarakat dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT). Dengan konsep ini, bahan bakar dipasarkan dengan harga pasar. Masyarakat miskin membeli BBM dengan harga pasar ditambah uang BLT. Kedua, rezim kombinasi antara BLT dan subsidi terbuka yang berlaku saat ini. Artinya pada opsi kedua, harga BBM naik namun tetap bersubsidi, kemudian kenaikan harga tersebut diimbangi dengan BLT. Jadi, ke depan harga Pertalite akan naik atau mengikuti ekonomi pasar dan hal itu belum bisa dipastikan. Dia hanya menegaskan, semua opsi masih dipertimbangkan, “Semua opsi sedang kami pertimbangkan. Nanti kalau sudah mendapat opsi, kami akan mengumumkannya. Oleh karena itu, kami harus hati-hati,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Gedung Kementerian ESDM. Kantornya, Senin (4/11/2024) Ia dan tim peneliti mengaku masih mempertimbangkan konsekuensi jika harga Pertalit dilepas ke pasar ekonomi. Misalnya inflasi dan pembangunan ekonomi, Bahlil juga mengaku sadar akan dampak perubahan harga dan sistem baru penyaluran subsidi kepada masyarakat kecil seperti petani, keputusan ini harus kita terapkan., kita harus hati-hati, Kata Bahlil. Harga Pertalite yang diproduksi PT Pertamina (Persero) saat ini dipatok Rp 10.000 per liter. Namun harga BBM beroktan 90 (RON) tersebut bukan harga asli karena disubsidi pemerintah. harga BBM Vivo dengan nilai oktan sama dengan 90. Harga Pertalite dipatok Rp 12.090 per liter untuk menyasar subsidi. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dikabarkan ingin mengubah sistem distribusi energi Subsidi dari satu komoditas ke komoditas lainnya hingga langsung ke penerima. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hassan Nasbi menjelaskan, Prabowo telah melakukan pertemuan bersama beberapa menteri dan kepala dinas untuk membahas isu subsidi energi. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo meminta para menteri dan pimpinan lembaga menggencarkan persoalan subsidi agar lebih tepat sasaran baik penerima maupun donor. Hassan juga memastikan, nantinya skema subsidi akan langsung disalurkan kepada masyarakat penerima manfaat. “Iya, sekarang kita sedang koreksi informasinya agar masyarakat yang menerimanya benar. Supaya tidak ada lagi subsidi yang salah. Oleh karena itu, ada tujuannya, subsidinya sampai ke masyarakat,” kata Hassan di Istana Kepresidenan. Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA