Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN (BBTN), bercerita tentang aktivitas korporasinya berupa pembelian bank syariah. Bank Victoria Syariah adalah lembaga yang dimaksud.
Nixon LP Napitupoulou, Direktur Utama BTN, mengatakan proses akuisisi masih berlangsung, namun dia tidak menyebutkan nama entitas yang terlibat.
“Dalam prosesnya. “Kami sudah sepakat dengan calon setidaknya soal harga, tapi dari segi eksekusi kami berharap CSPA [perjanjian jual beli bersyarat] bisa terealisasi tahun ini,” ujarnya. Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Ia mengatakan BTN saat ini sedang mengerjakan dokumen yang dibutuhkan calon pemilik sebagai bagian dari proses kontrak.
Menurut Nixon, hal itu baru bisa terjadi setelah rapat umum pemegang saham (RUPSLB) atau rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
“Tanggal RUPSLB/RUPSLB akan kami serahkan kepada pemilik atau pemerintah, namun jika memungkinkan paling lambat awal tahun.”
Setelah itu, ia menjelaskan terkait dengan peraturan Badan Jasa Keuangan (OJK) no. 12/2023 tentang Serikat Usaha Syariah (UUS).
Berdasarkan Pasal 59 Perpres tersebut, bank wajib melakukan pemisahan aset UUS dalam waktu dua tahun setelah pengumuman keuangan yang menunjukkan bahwa nilai aset UUS mencapai 50% dari total aset perusahaan induk. dan/atau jumlah minimalnya mencapai Rp50 triliun.
“Karena berdasarkan POJK, tahun depan November 2025 harusnya sudah beres. Jadi kalau kita beli awal tahun depan bisa selesai, setelah pembelian kurang lebih Juni nanti. atau Juli,” ujarnya.
Oleh karena itu, setelah proses ini pihak memiliki waktu kurang lebih 6 bulan untuk mengalihkan aset tersebut ke BTN induk BTN Syariah.
OJK sebelumnya juga telah mengumumkan rencana aksi korporasi berupa merger dengan BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah. Kabar tersebut muncul setelah BTN membatalkan rencana akuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Menurut Dian Edina Rae, Direktur Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, OJK belum menerima pengaduan terkait rencana aksi korporasi tersebut.
“Rencana akuisisi ada di tangan pemegang saham kedua bank tersebut,” ujarnya, Jumat (11/10/2024).
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA