Semiconductor-chl.com – Pada hari Jumat siang, Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) Surabaya menerima empat jenazah korban yang berasal dari tragedi ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Keempat jenazah tersebut langsung di terima oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim untuk di lakukan proses identifikasi.

Read More : Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Penopang Ekonomi bagi Pekerja Dapur dan Ibu Hamil di Tangerang Selatan

Proses Identifikasi Korban

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol. M. Kusnan Marzuki, menjelaskan bahwa proses identifikasi korban di lakukan melalui tahapan post mortem, yang mencakup pemeriksaan jenazah secara menyeluruh. Setiap jenazah yang tiba langsung di periksa dan di identifikasi oleh tim DVI yang telah mempersiapkan data ante mortem dari pihak keluarga korban.

Jenazah pertama tiba di RS Bhayangkara pada pukul 08.30 WIB, jenazah kedua pada pukul 10.40 WIB, dan jenazah ketiga pada pukul 12.02 WIB. Seluruh jenazah langsung menjalani pemeriksaan untuk memastikan identitasnya.

Baca juga: IHSG Menguat: Pasar Saham Indonesia Tampil Positif di Tengah Ketidakpastian Global

Fasilitas Penanganan Tambahan di RS Bhayangkara

Sebagai langkah antisipasi, RS Bhayangkara juga telah mempersiapkan fasilitas tambahan berupa kontainer freezer dan pendingin dengan kapasitas hingga 100 jenazah, untuk mengantisipasi kemungkinan bertambahnya jumlah korban dalam proses pencarian. Fasilitas ini menunjukkan kesiapan rumah sakit dalam menangani situasi darurat dengan skala yang lebih besar.

Read More : Junaedi Kembali Kerja Jadi Koki SPPG Bogor Berkat Program MBG

Hingga saat ini, tim DVI Polda Jatim telah mengumpulkan data ante mortem dari 63 keluarga korban. Sebagian korban telah berhasil di identifikasi, namun 58 lainnya masih dalam proses pencarian dan pencocokan data. Proses ini di harapkan berjalan dengan lancar agar seluruh korban dapat di temukan dan teridentifikasi dengan akurat.

Harapan dan Doa Bersama untuk Proses Identifikasi

Kusnan Marzuki mengungkapkan, “Mudah-mudahan korban tidak bertambah. Kita semua berdoa yang terbaik.” Pihak berwenang berkomitmen untuk menyelesaikan proses pencarian dan identifikasi dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian. Tragedi yang menimpa Ponpes Al Khoziny ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat setempat. Semua pihak berharap agar korban yang masih hilang segera di temukan, dan proses identifikasi dapat selesai dengan baik.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *