Semiconductor-chl.com – Pada Senin, 29 September 2025, sebuah insiden tragis terjadi di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang mengakibatkan runtuhnya sebuah bangunan. Insiden tersebut menyebabkan beberapa korban jiwa dan banyak jamaah terjebak di dalam reruntuhan. Peristiwa ini terjadi saat jamaah sedang melaksanakan Shalat Ashar, di mana gedung yang tengah dalam proses pengecoran lantai 4 diduga ambruk akibat fondasi yang tidak mampu menahan beban cor.
Read More : Perubahan Jadwal KAJJ di Stasiun Jatinegara untuk Mendukung Perayaan HUT TNI ke-80
Menanggapi kejadian tersebut, Dompet Dhuafa langsung mengerahkan tim yang terdiri dari empat personel dan satu ambulans untuk membantu evakuasi korban. Eka Suwandi, Kepala Bagian Tanggap Darurat, Pemulihan, dan Rekonstruksi DMC Dompet Dhuafa, menjelaskan bahwa koordinasi antara tim relawan di lapangan sangat penting untuk memastikan proses evakuasi berjalan dengan lancar dan cepat. Tim ini bekerja tanpa henti untuk mempercepat proses penyelamatan korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Tim Evakuasi dan Jumlah Korban
Dari perkiraan awal, sekitar 140 orang berada di dalam gedung saat ambruknya bangunan. Beruntung, sebagian besar korban dapat menyelamatkan diri secara mandiri. Namun, delapan korban berhasil di evakuasi oleh tim SAR gabungan hingga dini hari. Korban terakhir yang di evakuasi adalah Yusuf pada pukul 01.58 WIB. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI/Polri, serta berbagai relawan lainnya terus berusaha keras untuk mengevakuasi korban yang masih responsif. Mengingat kondisi bangunan yang runtuh cukup parah, tim evakuasi akhirnya terpaksa menggunakan alat berat untuk melanjutkan penyelamatan.
Penutupan dan Harapan Ke Depan
Proses evakuasi masih berlangsung dengan penuh perhatian. Dompet Dhuafa berkomitmen untuk terus memberikan bantuan hingga semua korban berhasil di evakuasi dengan selamat. Di harapkan, tragedi ini dapat menjadi pembelajaran penting bagi pihak terkait dalam memperhatikan aspek keselamatan dalam konstruksi bangunan, terutama yang di gunakan untuk kegiatan ibadah dan pendidikan. Ke depannya, perhatian terhadap keselamatan bangunan harus menjadi prioritas utama guna menghindari kejadian serupa di masa yang akan datang.
Read More : Menkumham Persilakan Kubu Agus Suparmanto Gugat SK Kepengurusan PPP ke PTUN