Semiconductor-chl.com – Pada hari pertama balapan MotoGP Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, tim anti-drone Mabes Polri berhasil menghalau beberapa drone liar yang mencoba masuk ke area sirkuit. Kasub Satgas Anti Drone Mabes Polri, Ipda Muhammad Rizki Fitaloka, menyebut pihaknya telah memantau pergerakan drone ilegal di sekitar lokasi.
Read More : RRQ Arena Bandung Resmi Dibuka: Menjadi Pusat Pengembangan Talenta Esports Lokal
Pendekatan Persuasif terhadap Drone Ilegal
Menurut Rizki, beberapa drone terdeteksi sedang mengambil video tanpa izin di area sirkuit. Namun, Polri memilih tidak menjatuhkan drone tersebut. “Kami lebih memilih mencari pilotnya dan meminta mereka untuk menghentikan penerbangan drone,” ujarnya.
Untuk mengamankan area, Mabes Polri menurunkan 10 personel di dua pos, yakni Pos Bukit 360 dan Pos Bukit Jokowi. Masing-masing pos di jaga oleh lima personel yang siap menghadang drone tak sah. Pengamanan juga di perkuat oleh kerja sama dengan ITDC Mandalika, Komdigi Indonesia, dan tim drone Dorna yang telah mendapatkan izin resmi.
Operasi Mandalika Rinjani 2025 Dimulai
Polda NTB menggelar apel pasukan dalam rangka “Operasi Mandalika Rinjani 2025” guna menjamin kelancaran MotoGP. Total 3.037 personel di libatkan. Rinciannya: 2.580 dari Polda NTB, 266 dari Mabes Polri, 500 dari lembaga pemerintahan, dan 191 dari TNI.
Sistem pengamanan di bagi dalam tiga zona yaitu barat, tengah, dan timur. Ada tujuh satuan tugas yang meliputi langkah preemtif, preventif, dan penindakan. Di samping penjagaan fisik, Mabes Polri juga menyiapkan teknologi canggih, termasuk sistem anti-drone dan pemantauan dari udara dengan helikopter.
Read More : Timnas Indonesia U-23 Menang Telak Atas Malaysia, Lolos Ke Semifinal
MotoGP Mandalika 2025 Diharapkan Aman dan Lancar
Dengan pengamanan ketat dan teknologi modern, MotoGP Mandalika 2025 di harapkan berlangsung aman. Penyelenggara berharap pengalaman menonton balapan ini akan menjadi momen tak terlupakan bagi para pecinta motor di Indonesia.